NEW DELHI, KOMPAS.TV - Publik India digegerkan video seruan genosida terhadap minoritas muslim beberapa hari belakangan. Seruan tersebut disuarakan oleh seorang pemuka agama Hindu dalam acara yang dihadiri perwakilan partai berkuasa di India saat ini, Partai Bharatiya Janata (BJP).
Seruan itu pun menuai kecaman berbagai pihak. Per Jumat (24/12/2021), kepolisian India mengaku telah menggelar investigasi terhadap ujaran kebencian tersebut.
Acara yang berlokasi di Haridwar, negara bagian Uttarakhand, itu dihadiri oleh kelompok Hindu garis keras.
Sebagaimana dilaporkan Al Jazeera, seorang pembicara menyerukan ke hadirin bahwa mereka tak perlu takut dipenjara karena membunuh muslim.
“Bahkan jika hanya beberapa ratus dari kita menjadi serdadu dan membunuh dua juta mereka, kita akan menang… Hanya dengan sikap ini kamu bisa melindungi sanatana dharma (bentuk kebenaran yang abadi Hinduisme),” kata seorang pembicara dalam video yang tersebar.
Perempuan itu kemudian meminta hadirin untuk berdoa kepada Nathuram Godse, ekstremis Hindu yang membunuh Mahatma Gandhi pada 1948.
Baca Juga: Seorang Pria India Dipikuli Hingga Tewas, Diduga Karena Melakukan Penodaan Terhadap Kuil Emas
Pembicara yang lain, Prabodhanand Giri, seorang tokoh Hindu garis keras turut menyerukan “pembersihan” terhadap minoritas.
“Seperti Myanmar (genosida Rohingya), polisi, politikus, tentara, dan setiap Hindu di India harus mengangkat senjata dan melakukan pembersihan. Tidak ada opsi lain,” katanya.
Selain ujaran kebencian terhadap muslim, penghasutan pembunuhan terhadap umat minoritas Sikh juga diserukan dalam acara ini.
A Thread with **TRIGGER WARNING***
— Mohammed Zubair (@zoo_bear) December 22, 2021
A three day hate speech conclave was organized by hate monger Yati Narsinghanand. At the event, multiple calls to k!ll minorities and attack their religious spaces were made.#HaridwarHateAssembly Thread
Anggota parlemen India, Asaduddin Owaisi menanggapi seruan kebencian di acara tersebut dan menyebutnya “kasus jelas tentang penghasutan genosida.”
Sementara itu, pemerintahan Narendra Modi belum mengomentari acara itu kendati perwakilan BJP menghadirinya.
Pemerintahan BJP selama ini dituduh hendak mengubah India yang sekuler dan plural menjadi negara Hindu.
Baca Juga: Politikus India Dihujat gara-gara Bercanda soal Pemerkosaan
BJP dan Modi pun dituding melakukan pembiaran terhadap kekerasan komunal yang dilakukan kelompok Hindu garis keras.
Kepolisian Uttarakhand menyebut kasus ujaran kebencian ini telah siap diajukan dan gugatan akan terdaftar ketika ada komplain resmi.
Akan tetapi, menurut jurnalis Al Jazeera yang berada di New Delhi, Pavni Mittal, sejauh ini belum ada gugatan yang telah diajukan terhadap para pembicara di acara tersebut.
“Semua ini direkam, seruannya viral, jadi polisi punya bukti tetapi tidak ada apa pun yang sudah dilakukan,” kata Mittal.
Baca Juga: Bertaruh Nyawa demi Cinta Beda Agama di Tengah Kekuasaan Nasionalis Hindu India
Sumber : Al Jazeera
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.