NEW YORK, KOMPAS.TV – Salah seorang mantan karyawan yang dipecat massal bersama ratusan karyawan lain lewat siaran daring oleh seorang bos perusahaan di Amerika Serikat (AS), mengakui hatinya hancur.
“Sangat tidak berperasaan dan sulit buat saya,” tutur Christian Chapman, salah seorang karyawan yang dipecat, seperti dikutip dari BBC, Kamis (9/12/2021).
Pekan lalu, Vishal Garg, bos perusahaan hipotek yang berbasis di New York, AS, Better.com, memecatnya berbarengan bersama ratusan karyawan lainnya dalam satu siaran langsung Zoom.
“Hati saya hancur. Saya belum pernah menjadi bagian dari ini sebelumnya,” tutur Chapman seraya mengimbuhkan, “Benar-benar menyakitkan.”
Chapman sungguh tak menyangka akan menerima pemutusan hubungan kerja (PHK). Pasalnya, pagi itu, ia tengah melakukan rapat secara daring dengan manajernya.
Baca Juga: Viral Bos Pecat Massal 900 Karyawannya Lewat Satu Siaran Zoom
“Pagi itu, saya sedang rapat dengan manajer saya, rapat online pribadi, tentang bagaimana performa kerja berjalan, dan rapat itu berlangsung lancar. Tiba-tiba saja saya melihat link ini muncul, yang menyebut bahwa kami akan segera melakukan rapat hipotek,” kisah Chapman.
Dalam siaran rapat Zoom massal itu, Garg ternyata memecat 900 karyawannya, termasuk Chapman.
“Jika kalian termasuk dalam panggilan ini, kalian termasuk bagian kelompok tak beruntung yang diberhentikan,” kata Garg pada para karyawannya dalam siaran Zoom pekan lalu. “Pekerjaan kalian di sini dihentikan. Efektif segera.”
Chapman, seperti ratusan karyawan lainnya yang tak menduga akan diPHK, terkejut dan sedih. Apalagi, pemecatan itu dilakukan menjelang Natal.
“Saya punya 5 anak dan seorang istri. Bagaimana caranya saya bilang ke mereka bahwa saya tak punya pekerjaan menjelang Natal?” ujarnya bingung.
Baca Juga: Telanjang saat Rapat Zoom, Anggota Dewan Kota Australia Ini Ternyata Memang Sosok Kontroversial
Sementara itu, Garg sang bos menyatakan penyesalannya terkait caranya memberhentikan massal 900 karyawannya.
“Saya ingin meminta maaf atas cara saya menangani PHK karyawan saya pekan lalu,” kata Garg.
“Saya gagal menunjukkan penghormatan dan penghargaan yang pantas bagi mereka yang terdampak,” ujar Garg dalam surat yang dipampang dalam situs web perusahaannya.
Langkah PHK terhadap ratusan karyawannya, kata Garg, perlu diambil. Namun, ia mengakui bahwa ia telah mengacaukan eksekusi PHK dan mempermalukan para karyawannya.
“Cara saya mengomunikasikan berita (pemecatan) ini membuat situasi sulit menjadi lebih buruk,” akunya.
Baca Juga: Kerap Ditanyakan, Ini Cara Mengganti Background Zoom di HP dan Dekstop
Aksi pemecatan massal secara daring oleh Garg kemudian viral di media sosial, dan segera menuai kritik tajam. Para pengguna media sosial menyebut tindakan Garg sebagai “dingin”, “langkah mengerikan”, terutama karena dilakukan menjelang Hari Raya Natal.
“Saya sangat menyesal dan berkomitmen untuk belajar dari situasi ini dan melakukan lebih banyak untuk menjadi sosok pemimpin yang Anda harapkan,” katanya.
Sumber : BBC
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.