“Saya punya 5 anak dan seorang istri. Bagaimana caranya saya bilang ke mereka bahwa saya tak punya pekerjaan menjelang Natal?” ujarnya bingung.
Baca Juga: Telanjang saat Rapat Zoom, Anggota Dewan Kota Australia Ini Ternyata Memang Sosok Kontroversial
Sementara itu, Garg sang bos menyatakan penyesalannya terkait caranya memberhentikan massal 900 karyawannya.
“Saya ingin meminta maaf atas cara saya menangani PHK karyawan saya pekan lalu,” kata Garg.
“Saya gagal menunjukkan penghormatan dan penghargaan yang pantas bagi mereka yang terdampak,” ujar Garg dalam surat yang dipampang dalam situs web perusahaannya.
Langkah PHK terhadap ratusan karyawannya, kata Garg, perlu diambil. Namun, ia mengakui bahwa ia telah mengacaukan eksekusi PHK dan mempermalukan para karyawannya.
“Cara saya mengomunikasikan berita (pemecatan) ini membuat situasi sulit menjadi lebih buruk,” akunya.
Baca Juga: Kerap Ditanyakan, Ini Cara Mengganti Background Zoom di HP dan Dekstop
Aksi pemecatan massal secara daring oleh Garg kemudian viral di media sosial, dan segera menuai kritik tajam. Para pengguna media sosial menyebut tindakan Garg sebagai “dingin”, “langkah mengerikan”, terutama karena dilakukan menjelang Hari Raya Natal.
“Saya sangat menyesal dan berkomitmen untuk belajar dari situasi ini dan melakukan lebih banyak untuk menjadi sosok pemimpin yang Anda harapkan,” katanya.
Sumber : BBC
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.