Baca Juga: Paus Fransiskus Diminta Kunjungi Korea Utara demi Perdamaian
Di pengadilan tersebut Ward mengalami kekalahan.
Ward kemudian mengajukan banding, dan dalam keputusan terpisah 2019, pengadilan banding sebagian besar menguatkan putusan pengadilan.
Dikutip dari BBC, Ward pun kemudian melakukan banding ke MA Kanada, berargumen bahwa itu masalah kebebasan berbicara.
Ia juga mengatakan saat itu tak memerlukan keputusan hakim untuk menentukan apa yang merupakan lelucon di atas panggung.
MA Kanada kemudian memutuskan rutinitas komedian itu tidak melanggart piagam HAM Provinsi.
Keputusan itu mengungkapkan bahwa Gabriel menjadi target lelucon bukan karena disabilitasnya, melainkan karena ketenarannya.
Baca Juga: Israel Khawatir Reaktor Nuklirnya Tertangkap Kamera Satelit, Takut Dimanfaatkan Musuh
Meski mengungkapkan bahwa beberapa komentar sangat jahat dan memalukan, mereka tidak menghasut penonton untuk mempermalukan Gabriel sebagai manusia yang lebih rendah.
“Komentar yang ditentang mengeksploitasi, benar atau salah, perasaan tidak nyaman untuk menghibur, tetapi tidak lebih dari itu,” bunyi keputusan mayoritas.
Dalam perbedaan pendapat, para hakim berpendapat bahwa lelucon itu dibuat ketika Gabriel masih anak-anak.
Meski kecewa dengan putusan tersebut, Gabriel yang kini berusia 20 tahun mengatakan ini menjadi sebuah kehormatan baginya bisa menjadi bagian dari perdebatan ini dan telah mengutarakan apa yang ingin dikatakannya.
Sumber : BBC
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.