Ahli bedah plastik dan profesional kesehatan lainnya yang bekerja dengan menggunakan implan, juga harus memberikan pasien mereka daftar periksa yang merinci kemungkinan terjadinya efek samping, seperti jaringan parut, nyeri, implan yang pecah dan bahkan dapat menyebabkan kanker langka.
Peringatan ini juga harus menyebutkan bahwa implan payudara memerlukan operasi berulang dan tidak bisa dianggap sebagai alat yang dapat digunakan seumur hidup.
Dokter juga harus menandatangani dokumen dan mengonfirmasi bahwa penerima implan diberi kesempatan untuk memeriksa implan sebelum dilakukan operasi.
Perusahaan yang menjual implan kepada dokter yang tidak mematuhinya dapat menghadapi denda dan hukuman lain dari regulator. Aturan ini akan mulai diberlakukan dalam 30 hari.
Dalam beberapa tahun terakhir, FDA dan regulator di seluruh dunia telah bergulat dengan hubungan antara kanker langka dan jenis implan bertekstur.
Selain itu, implan payudara juga menyebabkan beberapa masalah kesehatan lain seperti rheumatoid arthritis, kelelahan kronis, dan nyeri otot.
Baca Juga: Punya Target Baru, Ivan Gunawan Berencana Lakukan Operasi Payudara
Kekhawatiran tersebut menyebabkan FDA mengadakan pertemuan dengan penasihat publik pada 2019.
Pertemuan ini kemudian menghasilkan proposal baru untuk memberi pasien lebih banyak informasi tentang masalah keamanan implan payudara.
Peraturan FDA juga memberikan rekomendasi terbaru agar pasien melakukan pemeriksaan rutin, guna mendeteksi potensi pecahnya implan di dalam tubuh.
Implan payudara biasanya memiliki kulit yang terbuat dari silikon dan diisi dengan garam atau silikon.
Sumber : Associated Press
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.