PYONGYANG, KOMPAS.TV - Kim Yo-jong, adik dari Pemimpin Korea Utara, Kim Jong-un, ternyata tak terlalu disukai banyak pejabat negaranya.
Perempuan yang diyakini berusia 33 tahun itu disebut sebagai sosok yang aneh dan arogan.
Kim Yo-jong menjadi kerabat Kim Jong-un yang kerap muncul di depan publik.
Ia bahkan kerap berkata keras dan menghardik terkait hubungan internasional Korea Utara.
Baca Juga: Mengejutkan, AS Izinkan Transaksi dengan Taliban demi Hindari Krisis Kemanusiaan di Afghanistan
Kim Jong-un bahkan dikabarkan menempatkannya sebagai pemimpin de facto nomor dua Korea Utara setelah dirinya.
Ternyata hal tersebut membuat banyak warga dan pejabat Korea Utara tak menyukai dirinya.
“Banyak orang tak memandang tinggi Kim Yo-jong, karena ia selalu ingin tampil dan mengeluarkan kata kasar pada setiap kesempatan dalam hubungan luar negeri,” ujar sumber yang merupakan pejabat di Provinsi Ryanggang kepada Radio Free Asia.
Posisi Kim Yo-jong sendiri didemosi saat Kongres Partai Buruh Korea pada Januari lalu menjadi hanya anggota reguler dari Komite Sentral Partai.
Posisinya juga diturunkan dari wakil direktur pertama menjadi hanya wakil direktur.
Namun pada Mei lalu dilaporkan adanya ketakutan di antara pejabat pemerintah atas kehadirannya.
Hal itu dikarenakan rumor bahwa ia kerap mengeksekusi pejabat yang membuatnya marah.
“Mungkin karena Wakil Direktur Kim masih muda, sepertinya ia tak tahu kapan harus menahan lidahnya, ia juga kurang rendah hati,” tutur sumber tersebut.
Ia mengungkapkan, para pejabat sering berbicara pada sebuah pertemuan pribadi, mereka berharap ia tak menunjukkan dirinya di sekitar mereka.
Sumber lainnya yang merupakan Pejabat Hamgyong Utara mengatakan posisi Kim Yo-jong saat ini tak mungkin dimilikinya jika bukan karena Kim Jong-un.
Baca Juga: Remaja Iran Meninggal usai Selamatkan Dua Lansia dari Kebakaran, Negara Beri Penghormatan
Sumber itu mengatakan ketika ayah mereka Kim Jong-il menempatkan saudarinya di posisi kekuasaan, itu karena ia memang pantas menempatinya.
“Kim Jong-il menempatkan saudarinya Kim Kyong-hui di Politbiro, tetapi itu tidak sampai 2010 ketika ia berusia 60 tahun, dan ia cukup lama membantu Kim Jong-il,” ujar sumber tersebut.
Sedangkan menurutnya keputusan Kim Jong-un mempromosikan saudarinya dianggap berlebihan karena tak ada pencapaian dan pengalaman.
“Ini sangat berbeda dengan apa yang ayahnya lakukan,” kata sumber tersebut.
Sumber : Radio Free Asia
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.