WASHINGTON, KOMPAS.TV - Pemerintah Amerika Serikat menyatakan mulai mengirim Vietnam 2 juta dosis vaksin Covid-19 dalam bantuan terbarunya. Hal itu dikatakan pihak Gedung Putih pada Selasa (06/07/2021).
Pengiriman vaksin Covid-19 buatan Moderna itu akan tiba di Vietnam akhir pekan ini, kata seorang pejabat Gedung Putih, yang berbicara dengan syarat anonim, mengatakan kepada AFP seperti dilansir Straits Times.
Dua juta vaksin tersebut adalah bagian dari 80 juta dosis pertama yang telah dijanjikan Presiden Joe Biden untuk dialokasikan di seluruh dunia.
Vietnam komunis, yang berbatasan dengan China, pada awalnya dipandang sebagai model untuk melawan pandemi melalui pelacakan kontak yang ketat dan karantina wajib. Hanya 90 kematian yang dilaporkan oleh pemerintah dari 21.000 kasus.
Namun, tingkat vaksinasi sangat rendah di negara berpenduduk sekitar 97 juta orang dan beberapa minggu terakhir membuat laju infeksi baru Covid-19 melompat tinggi.
Baca Juga: Vietnam dan Taiwan Masing-Masing Akan Terima 1 Juta Dosis Vaksin Covid-19 AstraZeneca dari Jepang
Menurut Kementerian Kesehatan, sekitar 3,9 juta dosis vaksin telah diberikan secara nasional per Senin kemarin, dimana 226.000 orang telah menerima dua dosis.
Pejabat pemerintahan Biden mengatakan pengiriman ke Vietnam melalui program Covax dari Organisasi Kesehatan Dunia WHO adalah bagian dari strategi yang bertujuan untuk "mengakhiri pandemi di mana-mana".
Pada Juni, China mengirim setengah juta dosis vaksin Sinopharm ke Vietnam, meskipun ini ditujukan untuk warga negara China di negara itu dan orang Vietnam yang bepergian ke China.
Tetapi Amerika Serikat mengklaim sumbangan mereka bukan bagian dari apa yang disebut kontes "diplomasi vaksin" dengan China atau Rusia, kata pejabat itu. Bahkan jika Beijing dan Moskow menggunakan vaksin yang diproduksi di dalam negeri untuk memperdalam pengaruh di seluruh dunia.
"Kami membagikan dosis ini bukan untuk mengamankan bantuan atau mengekstraksi konsesi. Vaksin kami tidak terikat," kata pejabat itu, mengulangi garis yang ditetapkan Gedung Putih.
Baca Juga: Keluar Izin dari BPOM, Ini 5 Fakta Digunakan Vaksin Moderna di Indonesia
'Hal yang benar'
Amerika Serikat berhasil mengendalikan sebagian besar pandemi di dalam negeri, setelah mencapai puncak angka kematian terbesar di dunia dengan lebih dari 600.000 orang.
Biden berpendapat pemberian vaksin oleh Amerika Serikat di luar negeri pada akhirnya akan menguntungkan orang Amerika karena membantu seluruh dunia untuk akhirnya menghentikan penularan virus.
"Ini adalah hal yang benar secara moral, hal yang benar dari perspektif kesehatan masyarakat global, dan hak untuk keamanan dan kesejahteraan kolektif kita," kata Gedung Putih.
Sementara para pengkritik mengatakan, walau jumlah yang akan diberikan Amerika Serikat cukup membuat terbelalak, jumlah itu dipandang masih terlalu sedikit untuk membalikkan situasi pandemi Covid-19 di bagian dunia yang kurang terlayani.
Menjawab itu, Gedung Putih mengatakan mereka memberi teladan untuk membantu.
Selain 80 juta dosis yang telah disisihkan, pemerintahan Biden telah berkomitmen untuk menyumbangkan 2 miliar dollar kepada Covax.
Ia juga membeli 500 juta vaksin Pfizer-BioNTech untuk Uni Afrika dan 92 negara miskin.
Pada KTT G-7 baru-baru ini di Inggris, para mitra AS setuju untuk menyumbangkan 500 juta dosis tambahan.
Secara total, Amerika Serikat sejauh ini telah mengirimkan sekitar 40 juta dosis ke negara-negara seperti Korea Selatan dan Honduras, kata Gedung Putih.
Mengumumkan batch vaksin Covid-19 untuk Vietnam, Gedung Putih mencatat total bantuan mereka ke luar negeri "jauh lebih banyak daripada yang telah dikirim negara lain".
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.