Kompas TV internasional kompas dunia

Bos Mafia Beberkan Nyanyian di YouTube, Ungkap Kejahatan Tokoh Turki, Erdogan Target Selanjutnya

Kompas.tv - 8 Juni 2021, 06:00 WIB
bos-mafia-beberkan-nyanyian-di-youtube-ungkap-kejahatan-tokoh-turki-erdogan-target-selanjutnya
Sebuah tablet di meja memperlihatkan unggahan video terbaru Sedat Peker, seorang buronan bos mafia Turki yang "bernyanyi" mengungkap aneka tuduhan terhadap para tokoh Turki. Foto diambil di Istanbul, Turki, pada Minggu (6/6/2021). (Sumber: AP Photo/Mehmet Guzel)
Penulis : Vyara Lestari | Editor : Gading Persada

Erdogan Jadi Target Peker Selanjutnya

Selama berminggu-minggu, Erdogan mengabaikan video-video Peker. Namun, ia akhirnya angkat bicara pada 26 Mei lalu dengan menyatakan bahwa tudingan dari Peker merupakan konspirasi melawan Turki.

“Kami akan menghancurkan permainan dan plot ini! Kami akan menghancurkan operasi licik ini!” kata Erdogan.

“Kami akan mengejar para anggota geng kriminal ke mana pun mereka melarikan diri di dunia. Kami tidak akan membiarkan mereka bebas sampai kami bisa membawa mereka kembali ke negara kami dan menyerahkan mereka ke pengadilan.” tambahnya.

Pada pekan itu, Peker merespon Erdogan dengan ancaman bahwa sosok orang kuat nomor satu Turki itu akan menjadi fokus videonya selanjutnya.

Peker kemudian menyatakan bahwa ia akan membahas tentang Erdogan setelah pertemuannya dengan Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden pada 14 Juni mendatang agar tidak “melemahkan tangannya”.

Dalam unggahan video terbarunya pada Minggu (6/6/2021), Peker menyebut bahwa pengungkapannya akan dilakukan secara terhormat dan tidak akan merugikan negara.

Baca Juga: Biden Hubungi Erdogan Sebelum Resmi Akui Genosida Armenia oleh Kesultanan Ottoman

“Akan menemukan dan membawa saya (ke Turki) untuk mengubah kenyataan,” katanya.  

Sementara itu, partai-partai oposisi memanfaatkan tudingan-tudingan Peker untuk menuntut pengunduran diri para tokoh terkait, juga penyelidikan dan peradilan terhadap mereka.

Pihak berwenang Turki telah mengeluarkan perintah penangkapan terhadap Peker.

Can Selcuki, Direktur Turkiye Raporu, platform jajak pendapat dan analisis, berkomentar tentang Peker,

“Jangan lupa, ia adalah seorang kriminal.” Namun, imbuh Selcuki, popularitas video Peker menunjukkan kebutuhan masyarakat akan informasi.  

“Bagi saya, tampaknya orang-orang bertanya pada operator ilegal ini karena mereka tidak mendapatkan jawaban di tempat lain. Dan ini menunjukkan bahwa ada permintaan akan transparansi yang terus bertumbuh dalam masyarakat Turki,” papar Selcuki.

Peker menyebut para penontonnya, terutama mereka yang berusia di bawah 40 tahun, sebagai pemilik asli Turki yang memiliki kekuatan untuk meminta akuntabilitas dan perubahan.

Siapa Peker?

Seorang nasionalis yang mendukung persatuan antara negara-negara berbahasa Turki, Peker kerap keluar-masuk penjara sejak usia 17 tahun atas keterlibatannya dalam geng kriminal dan kejahatan lainnya.

Setelah dibebaskan dari penjara pada tahun 2014, Peker menggelar kampanye untuk mendukung partai Erdogan dan melontarkan ancaman terhadap para penentang Erdogan.

Tahun 2015, Peker menikah dengan Ozge Peker, pengacaranya, dan pesta pernikahan mereka dihadiri sejumlah selebritas.

Pada April lalu, sebuah operasi menyasar kelompok Peker dilancarkan dan berakhir dengan penangkapan sekitar 60 rekan Peker.

Rumah Peker di Istanbul digeledah. Peker berkilah, ia terpaksa “bernyanyi” setelah istri dan kedua putrinya diduga dianiaya dan dipermalukan dalam penggerebekan polisi.

Baca Juga: Pengawal Erdogan Bunuh Diri dan Tinggalkan Pesan Terakhir: Ia Kecewa dengan Perlakuan Sang Presiden

“Mereka bertanya mengapa saya melakukan ini,” tutur Peker dalam unggahan video terbarunya.

“Saya bersumpah pada Tuhan bahwa semula, saya melakukannya karena marah dan berharap mereka meminta maaf. Sekarang, saya tak tahu mengapa saya melakukan ini. Sepertinya karena saya suka melakukan ini.”

Unggahan video-video Peker, sebut Alparslan Atas, suami Gulistan Atas, seperti film “The Godfather” dan “Scarface”, yang akan selalu terpatri dalam ingatan orang-orang.

“Saya suka bahwa “pakaian kotor” negara kini terungkap dan menyebar. Karena, mengetahui bahwa orang-orang politik yang bersumpah demi Al-Qur’an bisa sekaligus melakukan bisnis kokain di waktu bersamaan, sungguh memberi saya informasi menarik,” tuturnya.




Sumber : Kompas TV




BERITA LAINNYA



FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x