Tuduhan itu bisa membuat Briere bisa ditahan hingga setahun di penjara.
Namun, pengacaranya, Saeid Dehghan mencuitkan bahwa Iran telah menarik dakwaan mengonsumsi miuman beralkohol dan korupsi, salah satu dakwaan paling serius di Iran.
Dakwaan terhadap Briere dijatuhkan beberapa hari setelah saudarinya, Blandine meminta Presiden Prancis, Emmanuel Macron untuk membantu membebaskan sudaranya.
Ia mengatkan Brier menjadi alat negosiasi dan menegaskan dakwaan terhadap saudaranya itu tak berdasar.
Tuduhan Iran terhadap Prancis pun kian meningkatkan ketegangan antara negara Republik Islam tersebut dengan negara-negara Eropa serta Amerika Serikat (AS).
Padahal Prancis, bersama AS Dan Inggris, China, Rusia serta Jerman berusaha untuk mengembalikan kesepakatan nuklir dengan Iran, yang sempat.
Kedua pihak sebelumnya menandatangani perjanjian nuklir pada 2015.
Baca Juga: Dewan Garda Loloskan 7 Nama Bakal Capres Iran, Tak Ada Nama Mantan Presiden Mahmoud Ahmadinejad
Namun, perjanjian itu kemudian diacuhkan oleh mantan Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump, yang akhirnya keluar dari kesepakatan tersebut pada 2018.
Ketika itu pemerintahan Trump malah kembali memberikan sanksi kepada Iran, jika mereka tak mau menutup fasilitas nuklirnya.
Iran sendiri bersikeras program nuklir itu bertujuan untuk perdamaian.
Namun, negara-negara lainnya sangsi akan hal itu, termasuk Prancis, dan curiga fasilitas itu akan digunakan untuk membangun bom nuklir.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.