TOKYO, KOMPAS.TV - Sekitar 400 warga Tokyo, Jepang melakukan aksi unjuk rasa.
Mereka mengutuk serangan militer Israel ke warga Palestina di Jalur Gaza.
Aksi damai pada Jumat (14/5/2021) ini diikuti warga dari berbagai negara dan agama.
Para peserta aksi melakukan long march (berbaris jalan kaki) dari masjid Camii Shibuya menuju taman Yoyogi di kawasan Harajuku.
Puluhan aparat kepolisian Jepang berjaga di sekitar massa aksi.
Sambil berjalan, para demonstran itu memperlihatkan bendera-bendera negara asal mereka.
Termasuk papan kayu bertuliskan, 'Free Palestine' dan spanduk bertuliskan 'Don't Kill, No More War' (Jangan Bunuh, Jangan Lagi Berperang).
Baca Juga: Konflik dengan Palestina, Israel Tambah Kekuatan Pasukan dan Tank di Gaza
Saat melewati pusat keramaian di kawasan penyeberangan Shibuya, para peserta aksi juga meneriakkan slogan dukungan pada Palestina.
Wais, seorang pekerja migran warga negara Indonesia (WNI) membeberkan, peserta aksi berasal dari berbagai latar belakang berbeda.
Peserta aksi terdiri dari warga negara Turki, Mesir, Pakistan, Indonesia hingga warga Jepang.
Ada pula demonstran yang berasal dari asosiasi agama Buddha dan Kristen.
“Jadi untuk mendukung Palestina tidak harus menjadi Muslim. Cukup menjadi manusia biasa untuk bisa memberikan support kita kepada Palestina," ujar Wais kepada Kompas TV di lokasi acara.
Setibanya di taman Yoyogi, beberapa perwakilan kelompok aksi menyampaikan pernyataan sikap soal konflik Palestina-Israel, salah satunya perwakilan Biksu Buddha.
"Mari kita doakan untuk kedamaian Palestina. Melakukan pembunuhan terhadap orang bukanlah ajaran agama. Semoga Israel bisa segera menghentikan pembunuhan terhadap warga sipil Palestina,” kata seorang biksu yang enggan disebut namanya.
Baca Juga: Serangan Brutal Israel, 103 Orang Meninggal 27 Diantaranya Anak-Anak
Para demonstran menutup aksi itu dengan melaksanakan salat jenazah berjamaah.
Ibadah ini untuk mendoakan warga sipil di Palestina yang tewas akibat pengeboman puluhan rudal tentara Israel.
Seperti diketahui, konflik Palestina-Israel meruncing belakangan ini berhubungan dengan penggusuran di Yerusalem Timur.
Langkah ini adalah cara Israel mengukuhkan Yerusalem sebagai ibu kota negaranya.
Usai penyerbuan tentara Israel ke Masjid Al-Aqsha, Hamas mengirim rudal-rudal ke Yerusalem.
Israel pun balas mengirimkan serangan udara ke Jalur Gaza dengan jet-jet tempur mereka.
Akibatnya, lebih dari 100 orang tewas, termasuk anak-anak di Gaza.
Sementara itu sekitar tujuh orang tewas di Israel.
Dikutip dari BBC, Israel menambahkan dua unit infanteri dan satu unit bersenjata termasuk tank di perbatasan Gaza.
Baca Juga: Potret Satelit Hancurnya Kota Gaza Imbas Pertempuran Israel VS Hamas
Hal ini menunjukkan Israel serius akan melakukan serangan darat ke pihak Palestina.
Seorang pejabat senior Hamas mengatakan, pihaknya siap untuk gencatan senjata jika masyarakat internasional bisa menekan tindakan militer Israel di Masjid Al-Aqsa.
Namun, Juru Bicara Militer Israel, Hilda Zilerman menegaskan, Israel sedang tak mencari gencatan senjata saat ini. (Andylala)
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.