BAGHDAD, KOMPAS.TV – Menteri Kesehatan Irak Hasan al-Tamimi mengundurkan diri pada Selasa (4/5/2021).
Pengunduran dirinya ini lebih dari sepekan setelah kebakaran hebat yang menewaskan puluhan orang melanda sebuah rumah sakit yang menangani para pasien Covid-19 di Baghdad.
Faktor kelalaian disebut sebagai penyebab kebakaran tersebut.
Melansir The Associated Press pada Selasa (4/5/2021), Perdana Menteri Irak Mustafa al-Khadimi dilaporkan telah menyetujui permohonan pengunduran diri yang diajukan sang menteri.
Baca Juga: 82 Orang Tewas Dalam Kebakaran Rumah Sakit Covid-19, Saksi Sebut Kejadiannya Seperti "Gunung Berapi"
Pengunduran ini diajukan menyusul keputusan Kabinet memilih rekomendasi komite investigasi yang menyelidiki bencana kebakaran di rumah sakit Ibn al-Khatib itu.
Menurut Kementerian Dalam Negeri Irak, kebakaran yang terjadi pada akhir bulan lalu (24/4/2021) dan berlangsung selama berjam-jam itu telah menewaskan 82 orang dan melukai lebih dari 100 orang.
Para anggota Kabinet menyetujui rekomendasi untuk mengambil tindakan disipliner terhadap direktur dan asisten administratif rumah sakit Ibn al-Khatib, dan mencopot mereka dari posisi mereka.
Para anggota kabinet juga menyetujui rekomendasi mencabut penangguhan jabatan al-Tamimi dan gubernur Baghdad.
Baca Juga: Korban Tewas Menjadi 82 Orang dan 110 Luka Berat Pada Kebakaran Rumah Sakit Covid-19 di Baghdad
Kendati begitu, sang menteri kesehatan tetap memilih mengundurkan diri.
Masih belum jelas dampak apa yang akan berimbas terhadap kebijakan penanganan pandemi oleh Kementerian Kesehatan Irak sepeninggal al-Tamimi.
Saat ini, Irak tengah dilanda gelombang baru kasus Covid-19.
Irak mencatat 6.100 kasus Covid-19 baru pada Selasa (4/5/2021).
Sejak awal pandemi, tercatat lebih dari 15.000 orang telah tewas, dan 108.000 di antaranya merupakan kasus Covid-19 yang terkonfirmasi.
Sejumlah pejabat menyebut, kebakaran dipicu oleh tabung-tabung oksigen yang meledak.
Beragam spekulasi tentang penyebab ledakan tabung-tabung oksigen tersebut, merajalela.
Baca Juga: Banyak Korban Meninggal, RS Ibn al-Khatib Diduga Tanpa Sistem Proteksi dari Kebakaran
Para dokter telah memperingatkan buruknya manajemen sistem kesehatan Irak, dan menggambarkan rumah sakit-rumah sakit di Irak sebagai bom waktu lantaran lemahnya aturan keselamatan, terutama yang menyangkut tabung oksigen.
Menurut mereka, rumah sakit kerap kekurangan alat pendeteksi asap dan para pengunjung secara rutin bahkan merokok di dekat tabung oksigen atau membawa kompor listrik untuk memasak bagi pasien kerabat mereka.
Sejauh ini, komite penyelidik belum mengungkap penyebab ledakan tabung-tabung oksigen yang diduga memicu kebakaran hebat rumah sakit itu.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.