DUBAI, KOMPAS.TV – Sebuah kapal perang Amerika Serikat (AS) melepaskan beberapa kali tembakan peringatan saat sejumlah kapal Garda Revolusioner paramiliter Iran melintas terlalu dekat dengan kapal patroli tersebut di Teluk Persia. Aksi ini merupakan tembakan peringatan pertama dalam 4 tahun terakhir.
Pada Rabu (28/4/2021), Angkatan Laut AS merilis video rekaman pertemuan menegangkan yang terjadi pada Senin malam (26/4/2021) di perairan internasional bagian utara Teluk Persia dekat Kuwait, Iran, Irak dan Arab Saudi.
Dalam rekaman tersebut, tampak cahaya di kejauhan dan terdengar sebuah tembakan. Sementara itu, Iran tidak segera mengakui insiden tersebut.
Baca Juga: Iran Ancam Beri Israel Pelajaran Meski Tak Ungkap Pelaku Penyerangan Kapal Tanker
Melansir The Associated Press, pihak Angkatan Laut AS menyatakan, kapal patroli kelas Cyclone USS Firebolt melepaskan sejumlah tembakan peringatan setelah tiga kapal serangan cepat Garda Revolusioner menghampiri hingga hanya berjarak 62 meter dari USS Firebolt dan kapal patroli Penjaga Pantai AS USCGC Baranoff.
“Kru kapal AS mengeluarkan beragam peringatan melalui radio dan pengeras suara, namun kapal-kapal Garda terus melanjutkan manuver jarak dekat mereka,” kata Komodor Rebecca Rebarich, juru bicara Armada ke-5 Angkatan Laut AS yang berbasis di Timur Tengah.
“Awak kapal Firebolt lalu melepaskan sejumlah tembakan peringatan, dan kapal-kapal Garda menjauh ke jarak yang aman dari kapal-kapal AS.”
Baca Juga: Kapal Tanker Minyak Iran Diserang Drone di Laut Suriah, Tiga Orang Tewas
Ia meminta agar Garda beroperasi dengan memperhatikan keselamatan semua kapal sesuai yang dipersyaratkan dalam hukum internasional.
“Pasukan AL AS tetap bersikap waspada dan dilatih untuk bertindak secara profesional, sementara perwira komando kami mempertahankan hak yang melekat untuk bertindak dalam membela diri,” katanya.
Kali terakhir sebuah kapal Angkatan Laut AS melepaskan tembakan peringatan di Teluk Persia dalam sebuah insiden yang melibatkan Iran, terjadi pada Juli 2017.
Saat itu, kapal USS Thunderbolt, kapal saudari Firebolt, melepaskan tembakan peringatan kepada sebuah kapal Garda.
Regulasi yang dikeluarkan tahun lalu memberi wewenang pada para komandan AL untuk mengambil "tindakan membela diri yang sah" melawan kapal-kapal di Timur Tengah yang datang dalam jarak hingga 100 meter dari kapal perang mereka.
Baca Juga: Iran Sebut Negosiasi Nuklir di Wina 'Progresif' meski Ada Kesulitan
Jarak 100 meter ini terbilang sangat dekat bagi kapal perang besar yang kesulitan bermanuver berbelok dengan cepat seperti kapal induk.
Bahkan kapal-kapal yang lebih kecil pun dapat bertabrakan satu sama lain di laut, dan membahayakan kapal-kapal lainnya.
Insiden pada Senin malam itu menjadi kali kedua Angakatan Laut AS menuding Garda telah beroperasi secara “tidak aman dan tidak profesional” pada bulan ini.
Sebelumnya, sejumlah pertemuan menegangkan pun terjadi selama beberapa tahun terakhir.
Rekaman yang dirilis pada Selasa (27/4/2021) oleh Angkatan Laut AS menunjukkan sebuah kapal Garda memotong di depan kapal USCGC Monomoy, hingga menyebabkan kapal-kapal Penjaga Pantai berhenti mendadak pada 2 April lalu.
Baca Juga: Kapal Perang Iran dan AS Bersitegang di Teluk Persia
Tindakan serupa juga dilakukan kapal Garda terhadap kapal Penjaga Pantai lain, yakni USCGC Wrangell, kata Rebarich.
Interaksi ini, kata Rebarich, merupakan insiden “tidak aman dan tidak profesional” pertama yang melibatkan Iran sejak 15 April 2020.
Kendati begitu, Iran telah menghentikan sebagian besar insiden semacam itu pada 2018 dan hampir sepanjang 2019.
Baca Juga: Konflik Akibat Ledakan di Kapal Kargo Israel Kian Panas, Israel dan Iran Saling Tuding
Pada 2017, Angkatan Laut AS mencatat 14 interaksi “tidak aman dan tidak profesional” dengan tentara Iran. Sebanyak 35 interaksi serupa tercatat pada 2016, dan 23 interaksi pada 2015.
Insiden-insiden yang terjadi di laut hampir selalu melibatkan Garda Revolusioner, yang melapor hanya pada Pemimpin Agung Ayatollah Ali Khamenei.
Biasanya, insiden ini melibatkan speedboat Iran yang dilengkapi dengan senapan mesin yang dipasang di dek dan peluncur roket untuk menguji senjata atau membayangi kapal induk AS yang melintasi Selat Hormuz, selat sempit di ujung Teluk Persia yang dilintasi 20 persen lalu lintas perdagangan minyak.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.