Pada laporannya, Eksport Batu Bara Berdarah dari Korea Utara, Hosaniak mengungkapkan pertambangan batu bara di Korea Utara digunakan untuk mendatangkan uang bagi rezim dan untuk program senjata mereka.
Menurut laporan itu, Korea Utara bekerja sama dengan geng kriminal, termasuk Yakuza Jepang untuk membantu menyelundupkan barang ke luar negeri yang menghasilkan uang banyak.
Salah satu laporan mengungkapkan angka dari penyelendupan itu bisa mencapai ratusan juta dolar, yang digunakan untuk menopang program senjata rahasia negara.
Laporan tersebut berdasarkan pengungkapan yang dilakukan oleh 15 orang yang mengetahu tentang tambang batu bara di Korea Utara.
Baca Juga: Pembelot Korea Utara Berhasil Menyeberang ke Korsel, Berenang Enam Jam dan Merangkak Lewati Pipa Air
Pihak Korea Utara sendiri membantah tuduhan pelanggaran HAM dan menolak mengomentari tuduhan tersebut.
Mereka menegaskan, tawanan perang telah dikembalikan ke negara asalnya berdasarkan perjanjian gencatan senjata.
Menurut Pemerintah Korea Utara, mereka yang tinggal merupakan keinginan sendiri.
Baca Juga: Selama Jabat Presiden, Donald Trump Disebut Hasilkan Rp 22,5 Triliun
Tetapi, Choi membantah hal itu. Dia mengatakan dirinya tinggal di dalam kamp konsentrasi yang dijaga oleh tentara bersenjata.
Dia mengaku sempat diberitahu jika bekerja dengan benar, dia akan dikembalikan
Namun, hal itu tak terjadi sebelum akhirnya mereka mampu melarikan diri.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.