Namun pernyataan Aung Hlaing malah ditanggai sinis oleh sejumlah masyarakat di media sosial.
“Lucu! Dia pasti berdelusi meminta orang yang berunjuk rasa melawannya untuk kembali bekerja,” tutur Netizen yang diidentifikasi sebagai Nyan Bo Bo.
Kudeta dilakukan militer Myanmar setelah mereka kalah dari pemilihan umum, November lalu.
Baca Juga: Mabuk, Penumpang Pesawat Ini Beri Penghormatan Nazi di Depan Keluarga Korban Holocaust
Kala itu, partai berkuasa Liga Nasional Demokrasi (NLD) yang dipimpin Aung San Suu Kyi menjadi pemenang dengan perolehan 83 persen kursi di parlemen.
Militer pun mengungkapkan telah terjadi kecurangan, meski tak digubris oleh komisi pemilihan.
Mereka pun melancarkan kudeta dengan menculik Suu Kyi dan Presiden Win Myint, Senin (1/2/2021).
Baca Juga: Balas Tindakan Inggris, China Larang BBC World News Bersiaran di Negaranya
Pihak junta militer juga menegaskan mereka akan memimpin negara selama setahun ke depan.
Akibat kudeta ini sejumlah negara termasuk Amerika Serikat (AS) telah memberikan sanksi kepada Myanmar.
Bahkan Presiden AS, Joe Biden telah mengeluarkan perintah eksekutif yang membuat Jenderal Myanmar tak bisa mengakses aset senilai 1 miliar dolar AS atau setara Rp13,9 kuardriliun yang ada di AS.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.