Kompas TV internasional kompas dunia

Seorang Pria Mendapat Wajah dan Tangan Baru Setelah Menjalani Operasi Transplantasi yang Langka

Kompas.tv - 3 Februari 2021, 13:34 WIB
seorang-pria-mendapat-wajah-dan-tangan-baru-setelah-menjalani-operasi-transplantasi-yang-langka
Joe DiMeo dan dokter bedah plastiknya, Dr. Eduardo Rodriguez. (Sumber: Associated Press)
Penulis : Tussie Ayu

Mencari Donor Wajah dan Tangan

Salah satu tantangan dalam proses ini adalah untuk mencari donor yang cocok. Dokter memperkirakan DiMeo hanya memiliki 6% kemungkinan untuk menemukan kulit yang cocok dengan sistem kekebalannya. Mereka juga berusaha menemukan seseorang dengan jenis kelamin, warna kulit, dan dominasi tangan yang sama.

Kemudian selama pencarian donor, pandemi melanda dan donasi organ pun mengalami penurunan drastis. Selain itu, mereka pun kekurangan tenaga medis. Karena lonjakan Covid-19 yang terjadi di New York, anggota unit transplantasi harus bekerja di bangsal Covid-19.

Pada awal Agustus 2020, tim akhirnya mengidentifikasi seorang donor di Delaware. Mereka kemudian menyelesaikan prosedur operasi yang memakan waktu selama 23 jam, beberapa hari kemudian.

Mereka mengamputasi kedua tangan DiMeo, menggantinya di tengah lengan bawah dan menghubungkan saraf, pembuluh darah, dan 21 tendon dengan jahitan setipis rambut. Mereka juga mencangkokkan seluruh wajah, termasuk dahi, alis, hidung, kelopak mata, bibir, kedua telinga, dan tulang wajah di bawahnya.

“Kemungkinan kami sukses berdasarkan rekam jejak terlihat tipis,” kata Dr. Eduardo Rodriguez, yang memimpin tim medis lebih dari 140 orang. “Bukan karena seseorang telah melakukan ini berkali-kali sebelumnya dan kami memiliki semacam jadwal dan resep yang bisa diikuti.”

Menurut Rodriguez, sejauh ini tubuh DiMeo belum menunjukkan tanda-tanda menolak wajah atau tangan barunya.

Setelah Operasi, Masih Harus Menjalani Rehabilitasi

Sejak meninggalkan rumah sakit pada bulan November lalu, DiMeo telah menjalani rehabilitasi intensif. Dia juga menghabiskan waktu berjam-jam setiap hari untuk terapi fisik, okupasi, dan wicara.

“Rehabilitasi yang dijalani cukup intens,” kata DiMeo. Dia juga harus melatih diri sendiri lagi untuk melakukan hal-hal mendasar.

Selama sesi terakhir, dia berlatih mengangkat alis, membuka dan menutup matanya, mengerutkan mulut, mengacungkan jempol dan bersiul.

Joe DiMeo sedang berlatih menggunakan tangan barunya. (Sumber: Associated Press)

Namun semua usaha itu tidak sia-sia. DiMeo kini bisa merasakan dahi dan tangan barunya menjadi dingin, dan dia sering meraih tangannya ke atas untuk mendorong rambut panjang dari wajahnya.

DiMeo, yang tinggal bersama orang tuanya, sekarang bisa berpakaian dan makan sendiri. Dia bisa bermain biliar dan bermain dengan anjingnya Buster.

Sebelum kecelakaan, DiMeo merupakan seorang penggemar olahraga. Dia kini mulai berolahraga lagi seperti mengangkat beban dan melatih ayunan golfnya.

“Saya mendapat kesempatan baru dalam hidup. Saya benar-benar tidak bisa menyerah," ujarnya.

Seperti halnya transplantasi, bahaya penolakan organ baru biasanya terjadi ketika baru menjalani operasi. Namun kemungkinan penolakan ini bisa berlangsung tanpa batas. Obat-obatan yang diminumnya selama sisa hidupnya juga membuatnya rentan terhadap infeksi.

“Anda tidak pernah bebas dari risiko itu,” kata Klassen. "Transplantasi untuk setiap pasien adalah proses yang berlangsung dalam jangka waktu yang lama."

Namun untuk saat ini, Rodriguez mengatakan kekagumannya ketika melihat DiMeo mampu melakukan hal-hal seperti mengancing ritsleting jaketnya dan memakai sepatu sendiri.

“Ini sangat memuaskan bagi kami semua,” kata Rodriguez. “Ada rasa bangga yang luar biasa.”




Sumber : Kompas TV




BERITA LAINNYA



FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x