MOSKOW, KOMPAS.TV - George Blake, yang merupakan mantan agen MI6 mengembuskan napas terakhir di usia 98 tahun.
Sosok yang juga dikenal sebagai agen ganda dan juga menjadi mata-mata Rusia itu meninggal di Moskow, Sabtu (26/12/2020).
Blake merupakan salah satu agen intelijen yang terkenal di era perang dingin. Meski bekerja sebagai MI6, dia juga menjadi mata-mata untuk Rusia.
Baca Juga: Maroko Amankan Pasokan 65 Juta Dosis Vaksin Covid-19 dari China dan Inggris
Dia sempat ditahan di London pada 1960, namun mampu melarikan diri pada 1966 dan langsung kabur ke Rusia.
Badan Intelijen Rusia bahkan menganggap Blake sebagai panutan dan mengungkapkan dia memiliki kecintaan sejati kepada negara itu.
Kematian Blake dilaporkan oleh kantor berita RIA Novosti dan dikonfirmasikan oleh Kepala Biro Pers Intelijen Luar Negeri Rusia, Sergei Ivanov.
Baca Juga: Ledakan di Nashville, Gubernur Tennessee Minta Presiden Trump Deklarasikan Keadaan Darurat
Bahkan Presiden Rusia, Vladimir Putin menggambarkannya sebagai sosok professional yang luar biasa dengan keberanian spesial dan daya tahan kehidupan.
“Bertahun-tahun dalam upaya keras dan beratnya, dia memberikan kontribusi yang sangat berharga untuk memastikan keseimbangan strategis dan pelesetarian perdamaian di planet ini,” bunyi pesan belasungkawa Putin dikutip dari BBC.
“Hati kami akan selalu menghargai kenangan hangat dari pria legendari ini,” tambah Putin.
Baca Juga: Apa Menu Favorit Warga Pompeii? Situs Restoran Cepat Saji Yang Berhasil Digali Menemukan Jawabannya
Blake lahir dengan nama asli George Behar pada 11 November 1922 di Rotterdam, Belanda.
Ayahnya merupakan Yahudi Spanyol yang menjadi tentara Inggris di Perang Dunia I dan mendapatkan kewarganegaraan Inggris,
Blake sendiri berjuang di Perang Dunia Ke-II sebagai bagian perlawanan Belanda, sebelum akhirnya pergi ke Inggris.
Latar belakangnya tersebut membuat dia diminta bergabung dengan badan intelijen.
Blake sendiri sempat mengungkapkan kepada BBC pada 1990, dirinya telah mengkhianati lebih dari 500 agen pihak barat.
Baca Juga: Hujan Salju Lebat, Ratusan Imigran Kedinginan di Kamp Bosnia Yang Terbakar
Tetapi dia menampik kabar yang menyebutkan 42 orang agen kehilangan nyawanya atas pengkhianatan yang dia lakukan.
Dia tertangkap setelah agen rahasia Polandia, Michael Goleniewski bergabung dengan barat.
Saat itu, Goleniewski menangkap selingkuhannya, dan mengungkapkan detail mata-mata Uni Sovyet di intelijen Inggris.
Baca Juga: Khawatirkan Konsekuensinya, Biden Minta Trump Segera Sahkan RUU Pemulihan Ekonomi Covid-19
Pengkhianatan Blake, memberikan kerusakan pada operasi intelijen Inggris pada perang dingin.
Dia pun didakwa bersalah atas lima tuntutan karena menyerahkan informasi ke Uni Sovyet. Namun, Blake mampu melarikan diri dan langsung terbang ke Rusia.
Meski begitu, alasan Blake menjadi agen ganda untuk Rusia masih menjadi misteri.
Baca Juga: Rakyat Republik Afrika Tengah Lakukan Pemungutan Suara
“Hal itu tak lagi penting bagi saya, apakah motivasi saya bisa dimengerti atau tidak,” ujarnya.
Meski dia memilih komunisme, Blake masih melihat kehancuran Uni Sovyet pada 1990-an, karena dia tinggal di Rusia.
Blake juga masih dianggap sebagai pahlawan oleh dunia intelijen negara tersebut.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.