Blake sendiri berjuang di Perang Dunia Ke-II sebagai bagian perlawanan Belanda, sebelum akhirnya pergi ke Inggris.
Latar belakangnya tersebut membuat dia diminta bergabung dengan badan intelijen.
Blake sendiri sempat mengungkapkan kepada BBC pada 1990, dirinya telah mengkhianati lebih dari 500 agen pihak barat.
Baca Juga: Hujan Salju Lebat, Ratusan Imigran Kedinginan di Kamp Bosnia Yang Terbakar
Tetapi dia menampik kabar yang menyebutkan 42 orang agen kehilangan nyawanya atas pengkhianatan yang dia lakukan.
Dia tertangkap setelah agen rahasia Polandia, Michael Goleniewski bergabung dengan barat.
Saat itu, Goleniewski menangkap selingkuhannya, dan mengungkapkan detail mata-mata Uni Sovyet di intelijen Inggris.
Baca Juga: Khawatirkan Konsekuensinya, Biden Minta Trump Segera Sahkan RUU Pemulihan Ekonomi Covid-19
Pengkhianatan Blake, memberikan kerusakan pada operasi intelijen Inggris pada perang dingin.
Dia pun didakwa bersalah atas lima tuntutan karena menyerahkan informasi ke Uni Sovyet. Namun, Blake mampu melarikan diri dan langsung terbang ke Rusia.
Meski begitu, alasan Blake menjadi agen ganda untuk Rusia masih menjadi misteri.
Baca Juga: Rakyat Republik Afrika Tengah Lakukan Pemungutan Suara
“Hal itu tak lagi penting bagi saya, apakah motivasi saya bisa dimengerti atau tidak,” ujarnya.
Meski dia memilih komunisme, Blake masih melihat kehancuran Uni Sovyet pada 1990-an, karena dia tinggal di Rusia.
Blake juga masih dianggap sebagai pahlawan oleh dunia intelijen negara tersebut.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.