DEN HAAG, KOMPAS TV – 42 jurnalis dan pekerja media tewas saat bekerja di seluruh dunia sepanjang tahun 2020, demikian laporan Federasi Jurnalis Internasional IFJ (International Federation of Journalists) seperti diberitakan Associated Press Rabu (09/12/2020).
Selain itu IFJ dalam laporan tersebut mengatakan setidaknya masih ada 235 jurnalis yang ditahan maupun dipenjarakan tahun ini terkait pekerjaan yang mereka lakukan.
Jumlah tersebut sama seperti jumlah 30 tahun lalu, saat wadah global para jurnalis ini mulai menghitung secara tahunan kematian jurnalis saat melakukan pekerjaannya.
Kecenderungan yang terjadi saat ini, menurut berbagai laporan, adalah penurunan jumlah jurnalis yang tewas saat bekerja.
Baca Juga: Kompas Gramedia Group Raih Sejumlah Juara dalam Anugerah Jurnalistik Kominfo 2020
Namun IFJ memperingatkan agar semua pihak tidak cepat merasa puas akan hal tersebut, seperti disebut dalam laporan yang akan terbit hari Kamis (10/12/2020) bersamaan dengan peringatan Hari Hak Asasi Manusia Sedunia.
Penerbitan laporan itu juga bersamaan dengan konferensi online yang digelar Badan Kebudayaan Dunia UNESCO bersama pemerintah Belanda yang telah dibuka pada hari Rabu (09/12/2020) waktu setempat.
IFC rencananya akan menerbitkan Buku Putih tentang Jurnalisme Global pada perayaan tersebut. Sekretaris Jenderal IFC Anthony Bellanger pada acara itu mengatakan,”Penurunan jumlah jurnalis yang tewas beberapa tahun terakhir tidak bisa menyamarkan bahaya dan ancaman mematikan yang selalu dihadapi jurnalis saat melakukan pekerjaan mereka,”.
Dalam 3 dekade IFJ melakukan penghitungan, sudah 2.658 jurnalist tewas saat bekerja.
“Ini bukan cuma statistik. Mereka adalah kawan dan kolega kita yang mendedikasikan hidup mereka untuk, dan membayar harga tertinggi demi pekerjaan mereka sebagai jurnalis,” tegas Bellanger.
“Kita tidak hanya mengenang mereka, tetapi kita akan terus mengejar setiap kasus, menekan berbagai pemerintah dan penegak hukum untuk membawa pelakunya ke muka hukum,” tutur Bellanger lebih lanjut.
Baca Juga: Wartawan Media Online di Mamuju Ditemukan Tewas dengan 17 Luka Tusuk
Meksiko memuncaki daftar negara yang memiliki jumlah jurnalis terbanyak yang tewas tahun 2020, berada di puncak daftar untuk ke empat kalinya selama lima tahun terakhir. Tercatat di Meksiko terdapat 13 jurnalis tewas saat bekerja sepanjang 2020.
Pakistan mencatat 5 jurnalis tewas, sementara Afghanistan, India, Irak, dan Nigeria masing-masing mencatat tiga jurnalis tewas saat melakukan pekerjaan.
IFJ memiliki 600,000 anggota di 150 negara. Organisasi itu selain mencatat jurnalis yang tewas juga mencatat jurnalis yang dipenjarakan, kerap tanpa tuduhan, oleh berbagai pemerintahan yang tidak ingin mendapat pengawasan publik atas tindak-tanduk mereka.
“Temuan kami ini memberi sorotan khusus atas penyalahgunaan oleh berbagai pemerintahan dalam melindungi diri mereka dari pertanggungan jawab publik dan akuntabilitas, dengan cara memenjarakan jurnalis dan menutup hak mereka atas proses peradilan yang adil,” tutur Presiden IFJ Younes Mjahed.
Baca Juga: Demo Tolak Undang-Undang Cipta Kerja Dua Wartawan Terluka
“Angka mengejutkan dari kolega kami yang ditahan dan dipenjara adalah pengingat yang menyadarkan kita akan harga yang harus dibayar jurnalis di seluruh dunia atas upaya mereka mengejar kebenaran demi kepentingan masyarakat,”
Direktur Jenderal UNESCO Audrey Azoulay dilaporkan Associated Press mengatakan, Konferensi Den Haag ini akan menyoroti peran penting jurnalis,”Tidak hanya jurnalis memberitakan informasi penting kepada masyarakat selama pandemi, mereka juga membantu kita membedakan mana (informasi) yang benar dan mana yang salah, dan hal itu sangat mendasar bagi kontrak sosial kita,”
Menteri Luar Negeri Belanda Stef Blok membuka konferensi dan bertemu banyak menteri lain untuk mendiskusikan perlindungan yang lebih baik,”Jurnalis di seluruh dunia harus dilindungi sehingga mereka bisa menjalankan tugas sebagai pengawas di alam demokrasi,”
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.