Kompas TV internasional kompas dunia

Turki Catat Penularan Harian Tertinggi Kasus Positif Covid-19 setelah Ganti Cara Pelaporan

Kompas.tv - 27 November 2020, 18:12 WIB
turki-catat-penularan-harian-tertinggi-kasus-positif-covid-19-setelah-ganti-cara-pelaporan
Menteri Kesehatan Turki Fahrettin Koca saat mengumumkan angka kasus harian Covid-19 Turki setelah perubahan cara penghitungan, Kamis (26/11/2020). (Sumber: AP Photo)
Penulis : Haryo Jati

Koca pun mengatakan negaranya mencapai kesepakatan untuk menerima 50 juta dosis vaksin SinoVac pada bulan Desember tahun ini, serta Januari dan Februari tahun depan.

Sebelumnya, Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengatakan vaksin yang diproduksi negaranya akan siap pada April mendatang dan berencana untuk membagi vaksin tersebut dengan negara lain.

Erdogan selama ini menyerukan agar negara-negara tidak mengorbankan vaksin demi kepentingan politik dan komersial, serta mendorong agar vaksin menjadi milik kemanusiaan bersama.

“Kami berencana membuat vaksin yang kami kembangkan untuk melayani kemanusiaan,” ujar Erdogan. 

Baca Juga: Imam Masjid Al-Aqsa Kutuk Larangan Masuk Pejabat Palestina yang Dikeluarkan Israel

Vaksin ERUCOV-VAC yang sedang dikembangkan Universitas Erciyes saat ini berada dalam tahap 1 uji coba, dengan uji coba tahap 2 dalam persiapan.

Walikota Istanbul, Ekrem Imamoglu, mengkritik upaya pemerintah yang tidak berupaya menghadang pandemi.

Menganai kesenjangan data harian Covid-19 dari Kementerian Kesehatan, Imamoglu menyatakan di Istanbul, angka kematian harian adalah 50-60 jiwa lebih tinggi dibanding angka nasional yang diumumkan.

Baca Juga: Jerman Tembus 1 juta Kasus Pasien Positif Corona

Angka kematian resmi dianggap kontroversial, karena Kementerian Kesehatan Turki mengumumkan 168 kematian terkait Covid-19 secara nasional.

Sementara dinas pemakaman kota Istanbul mencatat 203 kematian pada hari yang sama akibat wabah tersebut.

Tingkat hunian ICU di tiga kota terbesar Turki sudah melewati 70%, merupakan angka tertinggi yang dilaporkan pemerintah Turki sejak awal pandemi.  

(Edwin Shri Bimo)




Sumber : Kompas TV




BERITA LAINNYA



FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x