Kompas TV internasional kompas dunia

Danau Tertua di Dunia Jadi Tempat Paling Sering Disambar Petir

Kompas.tv - 4 Oktober 2020, 17:05 WIB
danau-tertua-di-dunia-jadi-tempat-paling-sering-disambar-petir
Ilustrasi hujan petir. (Sumber: Tribunnews.com)
Penulis : Idham Saputra

KOMPAS.TV -  Danau Maracaibo, salah satu danau tertua di dunia menjadi tempat paling sering disambar petir setiap tahunnya.

Menurut sebuah studi NASA, danau di Venezuela yang berusia 20-36 juta tahun tersebut mengalami sambaran petir hampir 300 malam setiap tahun.

Penyebabnya adalah pegunungan yang menjadi penghalang danau mendorong udara ke atas lalu mencampurkannya dengan udara hangat dan lembab untuk menciptakan badai petir di malam hari.

Baca Juga: Wali Kota Ambon Ingatkan Warga Waspada Perubahan Cuaca

Dilansir dari Live Science, Danau Maracaibo merupakan danau terbesar di Amerika Selatan ini terletak di sepanjang Pegunungan Andes bagian utara.

Para peneliti menemukan 233 sambaran petir per kilometer persegi di danau tersebut tiap tahun.

Diketahui danau ini juga menyimpan cadangan minyak terbesar untuk Venezuela.

Karena seringnya petir menyambangi tempat itu, masyarakat Venezuela menyebut fenomena itu dengan kilat catatumbo.

"Danau Maracaibo memiliki geografi dan klimatologi unik yang ideal untuk perkembangan badai," kata seorang ilmuwan peneliti di Universitas Alabama di Huntsville, Dennis Buechler, dalam sebuah pernyataan, dikutip dari Kompas.com.

Sebelumnya, Kota Kabare di Republik Demokratik Kongo menjadi pemegang gelar tempat paling banyak disambar petir. 

Baca Juga: Mengenal Skema 20-20-20 untuk Mitigasi Tsunami Selatan Pulau Jawa, BMKG: Masih Relevan

Kabare disambangi 205 petir per kilometer persegi setiap tahunnya.

Menurut penelitian tersebut, Afrika memang menjadi benua dengan titik petir paling banyak.

Afrika menjadi rumah bagi enam dari 10 daerah di dunia yang sering disambar petir, yang semuanya terletak di sepanjang Pegunungan Mitumba di Kongo Timur. 

Sementara, Asia memiliki titik petir terbesar kedua, dengan wilayah teraktifnya terletak di pegunungan Himalaya di barat laut, dekat Daggar, Pakistan. 

Amerika Selatan berada di urutan ketiga, diikuti oleh Amerika Utara dan Australia, menurut penelitian NASA yang dipublikasikan di Bulletin of the American Meteorological Society. 

Di Amerika Serikat, para peneliti menemukan bahwa petir paling banyak terjadi di dekat Orangetree, Florida. 

Kota di Florida selatan ini menempati urutan ke-14 di Amerika Utara untuk tempat paling rawan petir dan 122 secara global. 

Baca Juga: Musim Pancaroba, Warga Pesisir Diminta Waspadai Cuaca Ekstrem

Disebutkan dalam penelitian itu, setidaknya setiap tahun kota itu disambangi 79 petir per kilometer persegi. 

Petir terjadi dalam badai petir saat udara dingin dan udara hangat berinteraksi. Udara dingin memiliki kristal es, udara hangat memiliki tetesan air. 

Gesekan dari tetesan dan kristal yang saling bertabrakan menciptakan muatan listrik positif dan negatif di awan.

Ketika muatan negatif di dasar awan menjadi cukup kuat, energi listrik dilepaskan dalam bentuk petir yang melompat ke struktur positif lain di tanah atau di awan. 

Badai yang menggemparkan ini cenderung terkonsentrasi di daratan dan biasanya terjadi pada sore hari, sementara petir di lautan biasanya lebih sedikit. 

Ketika badai ini benar-benar terjadi, menurut penelitian, petir cenderung lebih aktif di malam hari.




Sumber : Kompas TV




BERITA LAINNYA



Kunjungan Paus ke Indonesia

FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x