KOMPAS.TV – Anda mungkin sudah familier dengan istilah sindrom baby blues dan depresi postpartum. Kedua kondisi ini sering menjadi perbincangan dalam konteks kesehatan mental pasca melahirkan.
Ibu yang mengalami sindrom baby blues dan depresi postpartum mengalami perasaan kesedihan yang mirip. Oleh karena itu, seringkali disimpulkan bahwa kedua kondisi ini identik. Faktanya, meskipun sekilas mirip, kedua kondisi yang biasa dialami ibu baru ini memiliki sejumlah perbedaan.
Lantas, apa saja perbedaan baby blues syndrome dan depresi postpartum?
Perbedaan Baby Blues Syndrome dan Depresi Postpartum
1. Gejala yang Muncul
Ibu yang mengalami sindrom baby blues akan menunjukkan sejumlah gejala, seperti perasaan sedih, kecemasan, mudah tersinggung, gangguan tidur, perubahan nafsu makan, dan kelelahan.
Meskipun begitu, gejala tersebut tidak mengganggu aktivitas sehari-hari dan ibu masih mampu merawat bayi.
Pada depresi postpartum, gejala yang muncul lebih serius. Ibu dapat mengalami halusinasi, kurang tidur selama beberapa malam, dan mungkin adanya delusi.
Halusinasi merujuk pada pengalaman indera seseorang terhadap sesuatu yang tidak nyata, sementara delusi adalah gangguan mental yang membuat seseorang meyakini hal yang sebenarnya tidak terjadi.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.