JAKARTA, KOMPAS.TV - Ada setidaknya tiga tips mengatur pola makan bagi umat muslim selama menjalankan ibadah puasa Ramadan 2023 dari Dokter Spesialis Gizi Klinis dr Marya Haryono, Rabu (15/3/2023).
Dokter yang menamatkan pendidikan spesialis Gizi Klinik di Universitas Indonesia itu mengatakan, banyak riset yang menunjukkan bahwa ibadah puasa memiliki keuntungan yang baik untuk kesehatan.
Akan tetapi, ada kebiasaan masyarakat Indonesia yang dapat merusak keuntungan tersebut.
"Karena seharusnya kita mendapatkan benefit (keuntungan) untuk kesehatan jauh lebih besar dari menjalankan puasa Ramadan, jadi pola makannya bisa lebih terjaga," ungkapnya, di Jakarta, Rabu (15/3) dilansir dari Antara.
Ia menyebut, makanan-makanan yang tidak baik bagi kesehatan kerap muncul saat bulan puasa dan sangat mudah didapatkan.
Oleh karena itu, ia menyarankan masyarakat muslim di Indonesia untuk menahan godaan mengonsumsi makanan tidak sehat agar tetap fit dalam menjalankan ibadah puasa.
Baca Juga: 4 Tips Puasa Ramadan bagi Penderita Mag Agar Tak Kambuh dari Dokter UGM
Selain itu, ia juga menganjurkan umat Islam yang berpuasa untuk tetap mengonsumsi makanan dengan gizi seimbang.
Dokter Marya setidaknya menyampaikan tiga tips mengatur pola makan saat puasa Ramadan:
Dokter Marya mengingatkan agar masyarakat tidak mengonsumsi gula secara berlebihan saat berbuka puasa.
"Jangan tahu-tahu muncul gula, mungkin makanan pembuka untuk buka puasanya cenderung makanan manis memang dibutuhkan untuk mengisi secara cepat, tapi bukan dalam jumlah yang banyak," terangnya.
Dokter yang juga praktik di RS Bunda Menteng, Jakarta Pusat ini mengingatkan kaum muslim untuk tetap membatasi asupan gula, garam dan lemak.
Tak hanya pada saat bulan puasa Ramadan, pembatasan tiga jenis makanan itu juga perlu dilakukan pada hari-hari biasa.
Sebab, menurutnya, asupan nutrisi dalam tubuh saat bulan puasa tidak berbeda dibandingkan diluar bulan puasa.
Baca Juga: Enam Tips Kenalkan Anak Berpuasa Ramadan dari Ahli Pediatri UGM
Ia menjelaskan, bahan makanan yang sebaiknya dikonsumsi untuk memenuhi kebutuhan gula dalam tubuh ialah karbohidrat kompleks, di antaranya nasi, umbi-umbian, atau jagung.
"Yang harus dikurangi itu yang memang seperti gula pasir, gula aren, madu, termasuk itu yang harus dibatasi," tegas Marya.
Baca Juga: Batas Akhir Bayar Utang Puasa Ramadan Tahun 2023, Ini Penjelasan Qadha Puasa dan Tata Caranya!
Ia pun menyarankan agar umat muslim penderita penyakit berat, seperti gula darah, hipertensi yang sulit terkendali, atau kondisi klinis lainnya bisa tetap menjalankan ibadah puasa Ramadan.
Syaratnya, mereka harus tetap berkonsultasi dengan dokter dan menjalankan puasa dibawah pemantauan dokter, agar tetap mendapatkan keuntungan puasa Ramadan bagi kesehatan.
Sumber : Kompas TV/Antara
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.