JAKARTA, KOMPAS.TV – Perekonomian global terancam jatuh ke jurang resesi pada tahun 2023. Sejumlah lembaga internasional seperti Bank Dunia dan IMF beberapa waktu lalu pun telah memperingatkan ancaman resesi global.
Resesi umumnya ditandai dengan adanya penurunan produk domestik bruto (PDB), meningkatnya pengangguran, serta pertumbuhan ekonomi riil bernilai negatif selama dua kuartal berturut-turut.
Lantas, bagaimana untuk menghadapi ancaman resesi global? Berikut beberapa tips dirangkum dari berbagai sumber.
Berikut ini tips menghadapi ancaman resesi:
Menurut Co-Founder Lifepal.co.id Benny Fajarai yang dikutip dari Kompas.com mengatakan, untuk menghadapi resesi global, maka perlu memiliki dana darurat yang lebih besar.
Normalnya dana darurat dihitung dari 3-6 kali pengeluaran bulanan, tapi saat menghadapi resesi sebaiknya disiapkan lebih tinggi dari itu. Misalnya sebesar 12 kali pengeluaran bulan
Hal ini bisa diambil dari 20 persen dari dana yang Anda gunakan untuk investasi dialokasikan untuk dana darurat. Taruh dana darurat pada instrumen yang sangat likuid dan disiplin mempersiapkannya.
Baca Juga: Indonesia Dibayangi Ancaman Resesi, Jokowi Minta Lemhanas Buat Kajian Mitigasi Antisipasi Krisis
Jangan mengambil utang yang konsumtif atau berjangka panjang. Pasalnya, saat resesi terjadi, umumnya suku bunga bank akan mengalami kenaikan yang cukup signifikan.
Namun, bila Anda sudah memiliki utang dalam jangka panjang, mulai pikirkan strategi untuk dapat mengatur ulang kembali utang dengan pihak pemberi.
Selain itu, jika memungkinkan maka segera lunasi utang Anda atau jika dirasa masih sangat berasa, segera negosiasikan tempat Anda berutang. Jangan pernah menganggap enteng utang meskipun hanya dari kartu kredit. Karena Anda tidak akan tahu kondisi keuangan ketika resesi ekonomi menerpa.
Baca Juga: Tips Hadapi Resesi Ekonomi 2023, Mulai dari Simpan Uang Tunai hingga Lunasi Utang Konsumtif
Memiliki penghasilan tambahan ketika kondisi ekonomi turun adalah hal yang penting, mengingat saat kondisi resesi ada kemungkinan besar penurunan atau kehilangan penghasilan terjadi.
Penghasilan tambahan dapat membantu menjaga kondisi keuangan Anda, terlebih jika sumber penghasilan utama terhenti akibat dari resesi.
Hiduplah dengan sewajarnya dan tidak perlu panik. Lakukan konsumsi seperti biasa karena ini bisa membantu ekonomi tetap tumbuh.
Tapi ingat, tetap perlu berkomitmen pada rencana keuangan dengan tetap menyisihkan uang untuk tabungan dan investasi serta dahulukan kebutuhan.
Mengatur keuangan dengan baik juga penting dilakukan di tengah perekonomian yang sulit dan tidak menentu. Pengeluaran harus dipastikan untuk hal-hal yang memang dibutuhkan, bukan hanya yang diinginkan.
"Mengatur pengeluaran dan pendapatan secara baik tentu akan membantu keadaan keuangan tetap sehat di tengah badai ketidakpastian ekonomi," kata Benny.
Baca Juga: 2023 Dunia Resesi, Indonesia Terbantu Belanja Kampanye Parpol di Tahun Politik
Jika kondisi pasar global sudah mulai menurun maka segeralah atur ulang portofolio investasi Anda kedalam bentuk yang lebih aman seperti emas.
Cermati perkembangan kondisi ekonomi terbaru dan mulailah memanfaatkan peluang di sekitar yang dapat bernilai ekonomi. Jangan ragu untuk usaha kecil-kecilan jika dirasa kondisi keuangan masih lemah.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.