YOGYAKARTA, KOMPAS.TV- Tanaman bonsai saat ini makin digandrungi oleh masyarakat umum, bahkan generasi-generasi muda.
Meski begitu, hati-hati jika ingin memulai untuk memelihara bonsai karena harus bisa memahami jenis-jenis pohon dan cara merawat bonsai ini bagi para pemula.
Gunardi S, salah satu pecinta dan kolektor tanaman bonsai memmbeberkan sejumlah tips untuk memelihara bonsai bagi newcomer:
Memiliki rasa senang menjadi syarat mutlak bagi seorang pemula untuk memelihara bonsai.
"Kalau sudah senang itu pasti akan enak untuk menjalankannya," imbuh Gunardi, Selasa (22/2/2022).
Untuk para pemula, jangan malas untuk belajar dengan kolektor bonsai lain terutama yang sudah lama menekuni hobi ini dan berpengalaman.
Pasalnya, karakter dari setiap pohon bonsai berbeda dan hal tersebut bisa didapatkan ilmunya dengan belajar dari orang yang lebih berpengalaman.
Baca Juga: Warga Binaan Lapas Gorontalo Produksi Vas Bunga Bonsai Kelapa Dari Bahan Bekas
Sebagai pemula di dunia bonsai, jangan langsung tergiur untuk membeli tanaman bonsai yang mahal harganya atau bahkan langsung jadi.
Gunardi menyarankan para pemula untuk membeli bakalan dahulu saja.
"Beli bakalan dahulu. Lalu dipelihara dan saya yakin pasti itu bisa nanti sudah ada hasilnya," imbuh dia.
Selalu tanamkan pola pikir bahwa bonsai bukan sebuah produk instant. Butuh bertahun, belasan atau bahkan puluhan tahun untuk mendapatkan hasil yang sangat maksimal.
Baca Juga: Siswa Diajarkan Seni Untuk Membuat Tanaman Bonsai
1. Anting putri
2. Beringin
3. Serut
4. Seribu bintang mikro
5. Waru
"Kelima jenis pohon itu cocok bagi pemula yang ingin memelihara bonsai karena memang mudah perawatannya," ungkap Gunardi yang juga merupakan Ketua Tim Juri Festival Bonsai Nasional itu.
Adapun Festival Bonsai Nasional ini berlangsing di Jogja Expo Center (JEC) Yogyakarta selama sepekan mulai Selasa (22/2) hingga 28 Februari pekan depan.
Digelar oleh Rumah Bonsai Indonesia (RUBI), setidaknya ada 472 pohon bonsai dipamerkan dalam Festival Bonsai Nasional yang memperebutkan Piala Raja itu.
"Festival Bonsai Nasional Piala Raja ini merupakan event perdana, sekaligus diharapkan dapat menjadi barometer festival bonsai di Indonesia. Namun yang tak kalah penting, semoga event ini bisa menjadi acuan bagi teman-teman pegiat event untuk kembali bergerak, setelah sekian lama vakum karena pandemi. Nah kami mengawali, dengan menerapkan prokes yang sangat ketat," ujar pegiat bonsai sekaligus
Dijelaskannya, penilaian terhadap pohon bonsai memang subjektif, sehingga tidak ada patokan layaknya barang-barang hobi lainnya.
Maka jangan heran apabila ada pohon bonsai yang ditawar dengan harga selangit.
"Jadi, ada penghobi, membuat bonsai dan berhasil sampai bonsainya ditawar sampai Rp 1,6 miliar. Ini sensitif sebenarnya karena sifatnya subjektif sekali. Tapi ya itulah, tidak dilepas karena merasa belum ingin saja. Ya inilah penghobi bonsai itu," kata Jarot.
Baca Juga: Seru! Belajar Membuat Bonsai di Sekolah
Menurutnya, sebuah pohon bonsai memang bisa memiliki nilai yang tinggi, sebab dalam prosesnya membutuhkan keahlian, ketelatenan, kesabaran, sekaligus waktu yang panjang.
"Bagaimana pohon di alam, kita tanam di pot dengan dimensi lebih kecil namun menyerupai aslinya di alam, dan terpenting hidup sehat. Ini yang sangat sulit dan membutuhkan waktu lama sehingga harga bonsai bisa sangat mahal," tandas Jarot.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.