Secara umum, ruangan yang lebih dingin membantu Anda tidur lebih nyenyak.
Saat seseorang tertidur lelap, dia bernapas lebih lambat dan dalam pola yang lebih teratur. Kemudian, saat memasuki tahap REM, pernapasan menjadi lebih cepat dan lebih bervariasi.
Tidur non-REM menurunkan denyut nadi dan tekanan darah Anda, yang memberi kesempatan pada jantung dan pembuluh darah Anda untuk beristirahat dan pulih. Tetapi selama REM, tingkat ini kembali naik atau berubah.
Ketika seseorang mulai bermimpi, sel-sel otaknya menyala secara aktif dan acak. Faktanya, dalam tidur REM, aktivitas otak terlihat mirip dengan saat Anda bangun.
Mimpi masih menjadi misteri dalam banyak hal. Tidak jelas apa yang menyebabkan mimpi. Biasanya mimpi muncul selama fase REM, tetapi Anda juga bisa bermimpi di tahap tidur lainnya.
“Selama tidur nyenyak, tubuh Anda bekerja untuk memperbaiki otot, organ, dan sel lainnya. Bahan kimia yang memperkuat sistem kekebalan Anda mulai beredar dalam darah Anda,” demikian tertulis dalam artikel tersebut.
Seseorang berusia muda menghabiskan sekitar seperlima dari tidur malam dalam fase tidur nyenyak. Tapi itu mulai berubah seiring usia, dan pada saat Anda berusia di atas 65 tahun, itu bisa turun ke nol.
Tubuh seseorang memroduksi lebih banyak hormon saat tidur dan menurunkan yang lain. Misalnya, kadar hormon pertumbuhan naik, dan kortisol, yang terkait dengan stres, turun.
Beberapa ilmuwan berpikir insomnia dapat dikaitkan dengan masalah dengan sistem pembuatan hormon tubuh.
Baca Juga: Mengenal White Noise, Suara yang Bisa Buat Tidur Lebih Berkualitas
Kurang tidur juga dapat mengacaukan kadar hormon yang mengontrol rasa lapar, yakni leptin dan ghrelin, dan itu dapat mengubah seberapa banyak Anda makan dan membuat Anda bertambah gemuk.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.