YOGYAKARTA, KOMPAS.TV - Pengobatan integratif dikenal untuk merawat pikiran dan tubuh seseorang. Garam epsom adalah salah satu alat yang sering direkomendasikan oleh spesialis medis integratif untuk manfaat kesehatan fisik dan mental.
Meskipun tidak ada uji klinis yang mengkonfirmasi manfaat garam epsom, banyak penyedia layanan kesehatan mempromosikannya karena kemudahan penggunaannya dan harga yang terjangkau.
Spesialis kedokteran integratif Naoki Umeda, MD, menjelaskan tentang garam Epsom. Menurutnya, garam epsom adalah salah satu dari banyak garam mineral alami, senyawa magnesium dan sulfat.
Nama "Epsom salt" mengacu pada kota Epsom, yang terletak tidak jauh dari London, Inggris, tempat garam itu ditemukan sekitar 400 tahun yang lalu.
Manfaat garam epsom
Kata Dr Umeda, keyakinan tentang manfaat garam epsom untuk penyembuhan penyakit telah beredar selama berabad-abad.
Baca Juga: Benarkah Garam Himalaya Lebih Baik dari Garam Beryodium? Ini Faktanya!!
Pengguna biasanya melarutkan garam epsom dalam air mandi untuk melepaskan ion magnesium dan sulfat dan menuai manfaatnya.
Dilansir Cleveland Clinic, garam epsom disebut dapat meningkatkan pikiran dan tubuh.
Garam epsom dipercaya dapat membantu menstabilkan suasana hati dan menghilangkan stres, kecemasan, dan depresi.
Faktanya, beberapa peneliti mengklaim bahwa mengonsumsi magnesium dapat meningkatkan produksi serotonin (hormon kebahagiaan atau relaksasi) di otak.
Garam epsom juga digunakan untuk mengendurkan otot dan menghilangkan rasa sakit di bahu, leher, punggung, dan tengkorak.
Misalnya, dengan mengendurkan otot-otot di sekitar tengkorak, magnesium dalam garam Epsom dapat membantu meredakan sakit kepala atau migrain.
Beberapa peneliti juga berpendapat bahwa magnesium baik untuk mengurangi peradangan pada organ dalam. Ini dapat membantu mengurangi risiko penyakit kardiovaskular dan meningkatkan pencernaan/pergerakan usus.
Apakah ada bukti manfaat garam epsom?
Berabad-abad testimoni pengguna berbicara banyak tentang manfaat garam Epsom. Namun, penelitian ilmiah tidak begitu vokal dalam mendukungnya.
Tidak ada penelitian definitif yang menunjukkan bahwa magnesium dapat diserap melalui kulit dalam jumlah yang cukup untuk mengatasi potensi kekurangan mineral. Penelitian yang telah dilakukan menawarkan skeptisisme.
Namun, para ahli medis integratif biasanya merekomendasikan garam epsom kepada pasien dengan sindrom kelelahan kronis dan intoleransi dingin.
Cara menggunakan garam epsom
Cukup masukkan sekitar 300 gram (1,25 cangkir) garam epsom ke dalam bak mandi saat diisi dengan air panas.
Baca Juga: Lebih Baik Mana, Garam Himalaya Atau Garam Dapur Biasa?
Setelah itu, masuk ke bak mandi untuk berendam dan rileks. Berendam selama 15 menit sudah cukup.
Saat membeli garam Epsom, carilah produk yang 100% magnesium sulfat.
“Secara umum, mandi menggunakan garam epsom tidak berisiko, tetapi ada beberapa contoh di mana kehati-hatian disarankan,” kata Dr. Umeda.
Mandi garam Epsom tidak dianjurkan untuk orang yang memiliki peradangan kulit parah, infeksi kulit, luka terbuka, luka bakar parah, dan jangan meminum atau mengonsumsi garam epsom.
Minum garam Epsom dapat menyebabkan efek samping yang serius seperti diare parah, Dr. Umeda memperingatkan.
Perubahan mendadak pada perilaku usus bisa sangat berbahaya dan menyebabkan dehidrasi dan ketidaknyamanan.
Tidak ada penelitian yang membuktikan bahwa mengonsumsi garam epsom secara oral aman atau bermanfaat.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.