YOGYAKARTA, KOMPAS.TV – Keluhan sakit perut pada anak-anak mungkin merupakan sesuatu yang sering didengar oleh orang tua.
Hal itu tak jarang membuat orang tua khawatir.
Kabar baiknya adalah, dalam banyak kasus, sakit perut yang tidak serius dapat membaik dengan sedikit atau tanpa pengobatan.
Penyebab sakit perut anak dapat berkisar dari yang sepele hingga yang mengancam jiwa, termasuk infeksi, keracunan makanan, konstipasi, atau refluks asam.
Namun, ketika itu berulang dan penyebab spesifiknya belum diidentifikasi, pengobatan bisa menjadi tantangan.
Dilansir Cleveland Clinic, ahli gastroenterologi anak Sophia Patel, MD, berbagi penyebab umum sakit perut pada anak-anak dan remaja, serta saran kapan harus menelepon atau mengunjungi dokter.
Apa yang menyebabkan anak Anda sakit perut?
“Sakit perut pada anak-anak adalah hal biasa, tetapi karena anak-anak tidak dapat sepenuhnya mengartikulasikan gejala, penting bagi orang tua untuk mewaspadai gejala-gejala tertentu,” kata Dr. Patel.
Berikut adalah lima alasan perut anak Anda mungkin sakit:
1. Flu perut (Gastroenteritis)
Gastroenteritis yang dapat menyebabkan sakit perut pada anak-anak, biasanya disebabkan oleh virus.
Biasanya termasuk diare, dengan atau tanpa muntah, dan mungkin demam ringan.
Sakit perut yang disebabkan oleh ini biasanya akan sembuh dengan sendirinya dalam tiga hingga lima hari tanpa perlu bantuan dokter.
Baca Juga: 3 Cara Meredakan Sakit Perut Setelah Mengonsumsi Makanan Pedas
Menghubungi dokter atau rumah sakit dilakukan jika:
- Ada darah di tinja atau muntahan anak Anda.
- Gejala anak Anda bertahan lebih dari lima hari.
- Anak Anda demam tinggi.
- Anak Anda menunjukkan tanda-tanda dehidrasi, seperti bibir kering, urin berkurang, kulit pucat atau perilaku lesu. Ini adalah tanda-tanda bahwa sesuatu yang lebih serius bisa saja salah.
2. Refluks atau iritasi asam
Kita cenderung menganggap penyakit gastroesophageal reflux (GERD) sebagai masalah orang dewasa, tetapi juga umum terjadi pada anak-anak dan bayi.
GERD seringkali sulit untuk ditentukan, terutama pada anak-anak yang sangat muda, tetapi gejala-gejala ini dapat menjadi indikator yang kuat:
- Muntah.
- Mengeluh rasa asam di mulut mereka.
- Nyeri di perut bagian atas.
- Bersendawa yang berlebihan.
- Sebagian besar anak-anak mengatasi GERD dari waktu ke waktu, tetapi biasanya dapat diobati dengan antasida.
Perubahan pola makan dapat membantu, juga. Anak-anak dengan GERD harus menghindari makanan dan minuman seperti soda, jus jeruk, produk berbasis tomat dan makanan pedas. Obat-obatan seperti ibuprofen juga dapat mengiritasi lambung.
3. Sembelit
“Sembelit adalah salah satu penyebab paling umum sakit perut pada anak-anak,” kata Dr. Patel.
Menambahkan lebih banyak serat dan air ke dalam makanan anak dapat sangat membantu.
Perhatikan pendarahan dubur, jika ada, itu bisa menandakan sesuatu yang lebih serius.
Masalah konstipasi yang sering terjadi yang tampaknya tidak teratasi dapat menunjukkan kondisi medis lain seperti penyakit celiac, kelenjar tiroid yang kurang aktif, atau kondisi lain yang memerlukan perhatian medis lebih lanjut.
4. Dehidrasi
Minum banyak cairan itu penting, dan tidak hanya untuk menjaga anak-anak tetap terhidrasi selama serangan gastroenteritis. Minum cukup cairan akan membantu mereka menjaga fungsi usus yang sehat.
Setidaknya setengah dari cairan yang diminum anak harus berupa air putih.
Hindari soda dan minuman manis lainnya, termasuk jus manis, air beraroma, dan minuman olahraga. Terlalu banyak gula sebenarnya dapat menyebabkan sakit perut, belum lagi obesitas dan masalah kesehatan jangka panjang yang terkait dengannya.
Baca Juga: Cara Tepat Mencegah dan Menghentikan Diare
5. Masalah lain yang kurang umum
Orang tua harus memperhatikan berapa lama sakit perut itu berlangsung dan gejala lain yang menyertainya.
Nyeri tiba-tiba di perut kanan bawah anak adalah tanda radang usus buntu, dan Anda harus segera mencari perhatian medis untuk anak Anda.
Sakit perut berulang yang tampak seperti gastroenteritis benar-benar bisa menjadi tanda penyakit radang usus (IBD), terutama jika Anda memiliki riwayat keluarga dengan IBD.
Sakit perut yang sering juga bisa disebabkan oleh penyakit iritasi usus, alergi makanan, penyakit celiac, parasit dan intoleransi laktosa.
Jadi, jika anak Anda yang berusia 8 tahun mengeluh sakit perut sepanjang waktu, atau sakit perut anak Anda tampak seperti sesuatu yang lebih serius, jangan ragu untuk menghubungi dokter anak Anda.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.