Jika telah menghirup asap, sebaiknya minum banyak air, menggunakan semprotan hidung saline dan meningkatkan asupan antioksidan.
Jika mengalami kesulitan bernapas, batuk atau sesak dada, dr. Solanki mengatakan harus segera mencari perawatan.
"Jika Anda memiliki gejala, maka pasti menemui dokter."
Baca Juga: Karhutla di Tapin Sudah Padam Total, Satgas Lakukan Pengecekan Lapangan
Berikut 6 upaya yang bisa dilakukan untuk melindungi diri dari dampak kebakaran hutan aktif:
- Tetap di Dalam
Perhatikan peringatan kualitas udara. Sejumlah ponsel sudah mempunyai fitur penghitung kualitas udara.
Ponsel akan mengirimkan notifikasi jika kualitas udara mengkhawatirkan.
- Tutup Jendela
Jangan biarkan asap memasuki rumah. Gunakan pendingin ruangan jika ada.
Jika sedang mengemudi, dr. Solanki menyarankan untuk menjaga jendela tetap tertutup dan biarkan udara tetap berputar di dalam mobil.
- Jangan Bakar Lilin
Meski terlihat kecil, pembakaran lilin dapat menambahkan polutan ke udara.
- Hindari Asap
Asap dapat menyebabkan bronkitis, pneumonia, dan bahkan kanker paru-paru.
- Gunakan Pembersih Udara
Pembersih udara dapat membantu menyaring partikel yang merusak hingga 85%. Cari yang memiliki filter HEPA dan bahkan filter karbon, yang dapat membantu menghilangkan bau.
- Kenakan Masker
Meskipun masker kain dan bedah dapat membantu menghentikan penyebaran COVID-19, masker tersebut tidak melindungi paru-paru Anda dari partikel halus dalam asap kebakaran hutan. Jika tersedia, gunakan masker N95 tingkat medis sebagai gantinya.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.