JAKARTA, KOMPAS.TV - UEFA telah menolak permintaan Jerman untuk menyalakan lampu di Allianz Arena dalam semua warna pelangi karena alasan "politik".
Sebelumya, jelang duel Jerman melawan Hungaria di grup Fernandes Euro 2020, Walikota Munich, Dieter Reiter, telah meminta UEFA apakah mereka dapat menyalakan stadion Bayern sebagai protes terhadap undang-undang baru yang disahkan di Hungaria.
Dilansir dari The Sun, undang-undang yang baru diberlakukan di Hungaria tersebut yakni melarang berbagi konten yang diyakini mempromosikan homoseksualitas dan/atau perubahan gender kepada anak di bawah 18 tahun.
Pelangi adalah simbol kebanggaan LGBTQ+, dan pejabat Jerman berharap seluruh dunia bisa mendukung karena saat ini seluruh mata dunia terfokus pada Euro 2020.
Munich's city council has called for the Allianz Arena to be lit in rainbow colors for Germany's game vs. Hungary.
— ESPN FC (@ESPNFC) June 20, 2021
Hungary's parliament recently passed legislation that bans content in schools that is deemed to promote homosexuality or gender change.https://t.co/wUUmgfuCDq pic.twitter.com/V9nSOfJGk7
Akan tetapi, UEFA mengatakan harus "menolak" hal tersebut karena mereka merupakan "organisasi netral" dan menyarankan tanggal lain untuk Allianz Arena jika ingin melakukan hal tersebut.
Baca Juga: Euro 2020: Prancis dan Spanyol Gagal Menang, Jerman Hantam Portugal Berkat 2 Gol Bunuh Diri
"Rasisme, homofobia, seksisme, dan segala bentuk diskriminasi adalah noda di masyarakat kita - dan merupakan salah satu masalah terbesar yang dihadapi permainan saat ini," tulis pernyataan UEFA.
"Perilaku diskriminatif telah merusak pertandingan itu sendiri dan, di luar stadion, wacana online seputar olahraga yang kita cintai."
“Namun, UEFA, melalui undang-undangnya, adalah organisasi yang netral secara politik dan agama."
“Mengingat konteks politik dari permintaan khusus ini – sebuah pesan yang ditujukan pada keputusan yang diambil oleh parlemen nasional Hungaria – UEFA harus menolak permintaan ini.”
"UEFA memahami tujuannya adalah untuk mengirim pesan untuk mempromosikan keragaman dan inklusi," lanjut UEFA.
“[Itu] alasan yang telah didukung UEFA selama bertahun-tahun – bergabung dengan klub-klub Eropa, tim nasional dan pemain mereka, meluncurkan kampanye dan banyak kegiatan di seluruh Eropa untuk mempromosikan etos bahwa sepakbola harus terbuka untuk semua orang."
Baca Juga: Profil Robin Gosens, Pemain Kunci Jerman Taklukkan Portugal
"Dan akibatnya, UEFA telah mengusulkan tanggal alternatif untuk iluminasi yang lebih sesuai dengan acara yang ada."
BREAKING
— DW Sports (@dw_sports) June 22, 2021
UEFA has declined an application from Munich's city council to have Allianz Arena in rainbow colors for Germany's game against Hungary.#GERHUN #EURO2020 pic.twitter.com/o7ZOc1Z5Ic
"UEFA telah mengusulkan kepada kota Munich untuk menerangi stadion pada 28 Juni - Hari Pembebasan Jalan Christopher - atau antara 3-9 Juli, yang merupakan minggu Hari Jalan Christopher di Munich," saran UEFA.
Di laga Jerman lawan Portugal lalu, Manuel Neuer yang menjabat kapten The Bavarian juga mengenakan ban kapten dengan warna pelangi untuk mendukung gerakan Pride Month.
UEFA lalu membuka penyelidikan apakah tindakan itu bisa dilihat sebagai pernyataan politik.
Namun, UEFA kini telah menyimpulkan tidak ada kasus untuk diselesaikan, mengingat Neuer "mempromosikan tujuan yang baik".
Asosiasi Sepak Bola Jerman mengatakan telah menerima surat dari UEFA yang mengonfirmasi masalah itu telah dianggap selesai.
Sebelumya, dikhawatirkan Jerman bisa didenda atas dukungan mereka terhadap Pride Month karena undang-undang UEFA yang melarang tanda-tanda "politik" digunakan selama pertandingan resmi.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.