JAKARTA, KOMPAS.TV - Tahun Baru Imlek adalah hari libur warga Tionghoa yang paling banyak dirayakan di seluruh dunia yang jatuh pada Minggu (22/1/2023).
Tahun Baru Imlek berasal dari China yang dikenal sebagai Hari Raya Musim Semi atau Lunar New Year.
“Secara historis, merayakan Tahun Baru Imlek di Tiongkok dimaksudkan untuk berdoa memohon berkah yang baik untuk pertanian di tahun baru, oleh karena itu, memuja leluhur selalu menjadi komponen penting," kata Jenny Leung, direktur eksekutif Pusat Kebudayaan Tionghoa di San Francisco dikutip dari Reader Digest.
Masyarakat negara lain yang juga merayakan Imlek, artinya memperingati awal tahun baru dengan menggunakan sistem penanggalan yang sama yakni kalender China.
Inti tradisi Imlek tidak jauh berbeda di setiap wilayah karena hari raya yang sudah tercipta ribuan tahun lalu ini telah meninggalkan tradisi yang telah diwariskan.
Baca Juga: Deretan Twibbon Imlek 2023 Berbentuk Shio Kelinci dan Cara Menggunakannya di Media Sosial
Kendati demikian, setiap daerah atau negara memiliki aktivitas dan makanan khas yang sedikit berbeda saat merayakan Imlek tergantung budaya masing-masing.
Di China perayaan Imlek lebih fokus pada malam tahun barunya, saat anggota keluarga di negara tersebut berkumpul bersama.
“Misalnya, orang-orang di Tiongkok utara makan pangsit pada Malam Tahun Baru Imlek, sementara orang-orang di Tiongkok selatan menyiapkan kue beras, dengan makna 'memanjat lebih tinggi di tahun baru',” ujar Jenny Leung.
Selain itu, di China juga populer memakai baju berwarna merah dan emas saat Tahun Baru Imlek. Mereka juga membagikan angpau yang berisi sejumlah uang.
Saat Imlek, orang China juga akan diberikan libur kerja selama seminggu sehingga bisa puas merayakan bersama keluarga atau teman.
Ada pula beberapa takhayul tidak boleh membeli sepatu baru, membersihkan rumah sebelum liburan dan memotong rambut saat Imlek karena dapat menghilangkan keberuntungan.
Di sana mereka juga menghias rumah dengan dekorasi serba warna merah, lampion dan menggelar pertunjukan barongsai.
Di Indonesia, tradisi Imlek berlangsung sejak hari pertama perayaan Tahun Baru Imlek hingga hari ke-15, atau Cap Go Meh.
Namun, karena hari libur Imlek di tanah air hanya satu hingga dua hari maka perayaan biasanya dilakukan pada hari pertama dan kedua saja.
Tidak jauh berbeda, keturunan Tionghoa yang ada Indonesia juga memasang lampion, menyalakan kembang api dan memasang dekorasi serba merah di rumah.
Baca Juga: Kumpulan Ucapan Selamat Imlek 2023 untuk Teman, Keluarga hingga di Media Sosial
“Masyarakat Tionghoa percaya bahwa lampion memberi jalan dan menerangi rezeki bagi penggunanya,” tutur Ketua Dewan Pimpinan Wilayah Ikatan Pemuda Tionghoa Indonesia Provinsi DKI Jakarta, Glenn Wijaya, dikutip dari Kompas.com.
Selain itu, saat Imlek mereka juga sembahyang mendoakan leluhur di kelenteng. Setelah itu mereka menghabiskan waktu berkumpul dengan keluarga.
Tradisi Imlek di Indonesia biasanya makan bersama keluarga sebelum hari Imlek. Kemudian, bertemu sanak saudara pada hari H Imlek untuk makan bersama dan silaturahmi,” terangnya.
Tradisi Imlek di Indonesia berikutnya yakni membagikan angpau yang biasanya diberikan oleh orang yang lebih tua atau sudah menikah kepada anak-anak atau yang belum menikah.
Untuk makanan khas Imlek, Indonesia memiliki tradisinya sendiri misalnya lumpia yang menjadi simbol emas batangan. Kemudian membagikan kue mangkuk atau kue keranjang.
Sumber : Kompas TV, Kompas.com
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.