Ada pula beberapa takhayul tidak boleh membeli sepatu baru, membersihkan rumah sebelum liburan dan memotong rambut saat Imlek karena dapat menghilangkan keberuntungan.
Di sana mereka juga menghias rumah dengan dekorasi serba warna merah, lampion dan menggelar pertunjukan barongsai.
Di Indonesia, tradisi Imlek berlangsung sejak hari pertama perayaan Tahun Baru Imlek hingga hari ke-15, atau Cap Go Meh.
Namun, karena hari libur Imlek di tanah air hanya satu hingga dua hari maka perayaan biasanya dilakukan pada hari pertama dan kedua saja.
Tidak jauh berbeda, keturunan Tionghoa yang ada Indonesia juga memasang lampion, menyalakan kembang api dan memasang dekorasi serba merah di rumah.
Baca Juga: Kumpulan Ucapan Selamat Imlek 2023 untuk Teman, Keluarga hingga di Media Sosial
“Masyarakat Tionghoa percaya bahwa lampion memberi jalan dan menerangi rezeki bagi penggunanya,” tutur Ketua Dewan Pimpinan Wilayah Ikatan Pemuda Tionghoa Indonesia Provinsi DKI Jakarta, Glenn Wijaya, dikutip dari Kompas.com.
Selain itu, saat Imlek mereka juga sembahyang mendoakan leluhur di kelenteng. Setelah itu mereka menghabiskan waktu berkumpul dengan keluarga.
Tradisi Imlek di Indonesia biasanya makan bersama keluarga sebelum hari Imlek. Kemudian, bertemu sanak saudara pada hari H Imlek untuk makan bersama dan silaturahmi,” terangnya.
Tradisi Imlek di Indonesia berikutnya yakni membagikan angpau yang biasanya diberikan oleh orang yang lebih tua atau sudah menikah kepada anak-anak atau yang belum menikah.
Untuk makanan khas Imlek, Indonesia memiliki tradisinya sendiri misalnya lumpia yang menjadi simbol emas batangan. Kemudian membagikan kue mangkuk atau kue keranjang.
Sumber : Kompas TV, Kompas.com
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.