JAKARTA, KOMPAS.TV - Ratusan peserta pesta Halloween di Itaewon, Seoul, Korea Selatan mengalami sesak napas karena bedesak-desakan hingga tewas akibat cardiac arrest atau henti jantung.
Dalam rekaman video yang beredar, para korban diberikan cardiopulmonary resuscitation (CPR) di pinggir jalan.
Ada yang berhasil diselamatkan, namun tak sedikit yang berakhir harus kehilangan nyawanya.
Hingga Minggu (30/10/2022) korban meninggal akibat tragedi Halloween Itaewon sebanyak 153 orang. Jumlah ini diperkirakan masih akan bertambah lantaran ada puluhan korban dalam kondisi kritis.
Baca Juga: Setelah 153 Tewas dalam Tragedi Halloween di Itaewon, Jumlah Korban Masih akan Bertambah
Melansir heart.org, Senin (31/10/2022), cardiac arrest atau henti jantung adalah hilangnya fungsi jantung secara tiba-tiba pada seseorang.
Gangguan kesehatan ini bisa saja datang tiba-tiba pada orang yang mungkin atau mungkin tidak didiagnosis menderita penyakit jantung.
Henti jantung seringkali berakibat fatal apabila langkah yang tepat tidak segera diambil.
Istilah serangan jantung sering keliru digunakan untuk menggambarkan henti jantung, padahal keduanya berbeda.
Serangan jantung dapat menyebabkan henti jantung, namun keduanya tidak sama.
Serangan jantung disebabkan oleh penyumbatan yang menghentikan aliran darah ke jantung.
Serangan jantung mengacu pada kematian jaringan otot jantung karena hilangnya suplai darah.
Baca Juga: Asal Usul Hari Halloween yang Dirayakan Tiap 31 Oktober, Berasal dari Tradisi Celtic
Sementara itu, henti jantung disebabkan ketika sistem kelistrikan jantung tidak berfungsi.
Jantung berhenti berdetak, fungsi pemompaan jantung dihentikan atau berhenti.
Pada serangan jantung, kematian dapat terjadi dengan cepat jika langkah yang tepat tidak segera diambil.
Orang yang mengalami henti jantung dapat diupayakan penyelamatan dengan CPR dan defibrillator.
Henti jantung disebabkan oleh irama jantung yang tidak teratur yang disebut fibrilasi ventrikel (VF).
VF terjadi ketika aktivitas listrik jantung menjadi sangat kacau sehingga jantung berhenti memompa.
Baca Juga: Cerita Wanita Lakukan CPR ke 10 Orang Berkostum di Tragedi Halloween Itaewon: Seperti Neraka
Penyebab henti jantung mendadak bisa karena serangan jantung, kardiomiopati, penyakit jantung bawaan, penyakit katup jantung dan miokarditis akut (radang otot jantung).
Namun, dalam beberapa kasus, henti jantung juga dapat disebabkan karena tersengat listrik, overdosis obat, pendarahan parah, kehilangan banyak darah dan hipoksia (penurunan kadar oksigen yang parah)
Seseorang yang mengalami henti jantung memiliki gejala pingsan tiba-tiba, tidak bisa bernapas hingga penurunan kesadaran
Terkadang tanda dan gejala lain terjadi sebelum henti jantung mendadak yakni rasa tidak nyaman di dada, sesak napas, lelah, dan jantung berdebar lebih cepat.
Sumber : Heart.org
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.