Sebagian masyarakat masih cenderung menyalahkan korban karena dianiaya, sehingga menyulitkan mereka untuk melaporkan pelakunya.
Para korban sering kali diperiksa dengan cermat, dan segala ketidaksempurnaan dianggap merugikan mereka.
Baca Juga: Korban KDRT Berharap Mantan Suaminya Dihukum Berat
Penggunaan zat
Penyebab KDRT kedua adalah penggunaan zat yang berlebihan seperti alkohol dan obat-obatan.
Pengaruh dari konsumsi tersebut bisa menjadi faktor yang menyebabkan kekerasan dalam rumah tangga.
Faktor ekonomi
Salah satu faktor yang umum dalam kasus KDRT adalah permasalahan ekonomi. Kurangnya sumber daya ekonomi kerap dikaitkan dengan kekerasan dalam rumah tangga.
Faktor lingkungan
Bagi orang yang tumbuh dalam lingkungan kekerasan (menyaksikan atau mengalami pelecehan saat anak-anak), kemungkinan besar melakukan kekerasan dalam rumah tangga ketika dewasa.
Baca Juga: KDRT Bukan Aib, Tapi Tindak Pidana! Komnas Perempuan Ungkap Kasus KDRT Jadi Aduan Terbanyak
Faktor budaya
Secara historis, banyak budaya patriarki mengizinkan pemukulan dan hukuman terhadap perempuan dan anak-anak, yang dipandang sebagai milik laki-laki.
Selain itu, konsep seksualitas wanita sering dikaitkan dengan kehormatan keluarga.
Oleh karena itu, tindakan atau perilaku seorang wanita yang dianggap sebagai tindakan yang tidak menghormati keluarga akan ditanggapi dengan penghakiman dan pelecehan.
Sumber : Kompas TV/Grid ID
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.