JAKARTA, KOMPAS.TV - Teh merupakan minuman dari daun teh yang kaya akan manfaat antioksidan, memperbaiki sel-sel yang rusak, menghaluskan kulit, melangsingkan tubuh, mencegah kanker,
Minum teh sudah menjadi budaya yang melekat di tengah-tengah masyarakat Indonesia dan menjadi tradisi yang diwariskan secara turun-menurun.
Cara minum teh juga mengalami perkembangan, kekinian teh mulai dicampur dengan bahan-bahan selain rempah-rempah, yakni susu, jelly, creamer dan lainnya.
Bahkan, minuman teh kekinian ini menjadi populer di kalangan anak muda karena cita rasanya yang manis dan segar.
Baca Juga: Menurunkan Gula Darah dengan Ubah 5 Kebiasaan Ini, dari Tidur hingga Pola Makan
Salah satu jenis teh yang dinilai bahaya, yakni yang sering dikonsumsi dengan bubble atau boba.
Melansir Healthline, Minggu (24/7/2022) minuman 475 mL boba biasanya mengandung sekitar 300 kalori dan 38 gram gula.
Minuman teh boba jika dikonsumsi terlalu sering ternyata dapat menyebabkan penyakit jantung, obesitas, masalah hati, dan diabetes tipe 2.
Departemen Pertanian AS (USDA) merekomendasikan untuk membatasi gula tambahan di bawah 10% dari total asupan kalori harian Anda.
Beberapa penelitian juga mengaitkan boba dengan risiko kanker payudara, hati, prostat, kolorektal, ovarium, dan endometrium.
Baca Juga: Peneliti Kembangkan Vaksin Astrazeneca untuk Pasien Kanker: Bisa Kurangi Kembalinya Sel Kanker?!
Pada tahun 2017, outlet berita di Tiongkok, melaporkan seorang gadis berusia 14 tahun dilarikan ke ruang gawat darurat Rumah Sakit Rakyat Zhuji di provinsi Zhejiang di Tiongkok timur.
Gadis tersebut menderita sembelit dan sakit perut selama lima hari, dikutip dari Forbes.
Setelah diperiksa, ternyata ada 100 boba yang tidak tercerna menyumbat ususnya.
Vladimir Kushnir. MD, juru bicara American Gastroenterological Association, bahwa bahan tambahan yang digunakan untuk boba, disebut guar gum, dapat menyebabkan sembelit.
Guar gum adalah serat yang membantu menyatukan bola yang apabila dikonsumsi dengan jumlah tinggi dan dengan asupan air yang tidak mencukupi, dapat menyebabkan sembelit.
Baca Juga: 5 Buah yang Bisa Menurunkan Kolesterol dan Darah Tinggi Akibat Makan Daging
"Satu hingga dua cangkir (teh boba) sehari seharusnya baik-baik saja, tetapi Anda tidak boleh mengonsumsi apa pun secara berlebihan," kata Dr. Kushnir, kepada Health.
Ia pun memberi rambu-rambu batas konsumsi teh boba yang harus dihindari.
"Jika Anda minum lima atau enam cangkir sehari, dan Anda melihat perubahan pada usus Anda, itu bisa menjadi tanda bahwa Anda perlu mengurangi atau minum lebih banyak air," ungkapnya.
Sumber : ,Healthline, Health, Forbes
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.