JAKARTA, KOMPAS.TV - Putri Denada, Aisha Aurum, akhirnya menjalani kemoterapi terakhir untuk penyakit kanker darah atau leukimia.
Denada mengaku masih belum percaya jika perjalanan empat tahun putrinya menjadi survivor atau penyintas leukemia berakhir.
"Waktu dikemoterapi terakhirnya Aisha, saya sampai tanya sama dokter, 'ini betulan, dok? Saya nangis dipeluk sama dokternya'. Karena saya lihat sendiri, anak saya melewati masa hampir tiga tahun itu menjalani kemoterapi," ucap Denada, mengutip Kompas.com, Kamis (23/6/2022).
Baca Juga: Putrinya Menderita Leukimia, Denada Rela Jual Mobil dan Rumah untuk Biayai Pengobatan di Singapura
Lantas, bagaimana perjalanan Aisha menjalani pengobatan di Singapura ditemani Denada?
Denada membagikan kabar bahwa Aisha mengidap leukemia pada tahun 2018. Kala itu, Denada berujar bahwa putrinya sudah dibawa ke Singapura untuk menjalani perawatan.
Penyakit itu mulai terungkap saat Aisha pulang dari Eropa setelah berlibur bersama ayahnya, Jerry Aurum. Aisha mengalami lebam dan ruam di sekitar tubuh, diikuti demam dan berat badan yang turun.
Bagi Denada, ini merupakan ujian yang cukup berat, karena Aisha masih berusia 5,5 tahun.
Singkatnya, setelah diketahui bahwa Aisha mengidap leukemia, gadis kecil itu pun menjalani kemoterapi.
Selama menjalani kemoterapi, Aisha mengalami kerontokan rambut. Denada yang melihatnya pun berusaha menghiburnya.
Dia menutup setiap kaca dengan koran, memberikan wig, bahkan ikut memotong rambut panjangnya agar Aisha tidak merasa sendiri.
Baca Juga: Kisah Denada Bertahan dengan Uang Pas-pasan di Singapura dan Tolak Bantuan Baim Wong
Setahun berlalu, Denada masih menemani putrinya di Singapura. Kabar baiknya, Aisha sudah bisa melakukan aktivitas bersama anak penyintas leukemia lain,
Kehidupannya di sana hanya berkutat antara rumah sakit, rumah, dan supermarket.
Kendati demikian, Denada terus menemani putrinya karena yakin bahwa Aisha akan sembuh.
Denada mengaku saldo di ATMnya hanya tinggal Rp200 ribu saat berada di Singapura. Dia sampai berniat untuk menggadaikan harta bendanya, tetapi terkendala akses.
Kesulitan finansial yang dialaminya karena biaya perawatan kanker dan biaya hidup yang tinggi di Singapura.
Dia bahkan rela menjual mobil, rumah, dan aset lainnya, termasuk rumah mewah di TB Simatupang, Jakarta Selatan. Rumah yang mulanya akan dijual seharga Rp7 miliar itu akhirnya berhasil dijual dengan harga Rp6,5 miliar.
Baca Juga: Perjuangan Perenang Bintang Jepang Sembuh dari Leukemia Hingga Berlaga di Olimpiade Tokyo 2021
Akhir tahun 2021, Aisha sudah diizinkan dokter untuk bersekolah. Ini menjadi langkah baru bagi putri Denada untuk bersosialisasi dengan anak di luar rumah sakit.
Kini, Aisha tinggal menjalani kemoterapi terakhir dan sembuh dari leukemia.
Sumber : Kompas.com
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.