Baca Juga: Kisah Denada Bertahan dengan Uang Pas-pasan di Singapura dan Tolak Bantuan Baim Wong
Setahun berlalu, Denada masih menemani putrinya di Singapura. Kabar baiknya, Aisha sudah bisa melakukan aktivitas bersama anak penyintas leukemia lain,
Kehidupannya di sana hanya berkutat antara rumah sakit, rumah, dan supermarket.
Kendati demikian, Denada terus menemani putrinya karena yakin bahwa Aisha akan sembuh.
Denada mengaku saldo di ATMnya hanya tinggal Rp200 ribu saat berada di Singapura. Dia sampai berniat untuk menggadaikan harta bendanya, tetapi terkendala akses.
Kesulitan finansial yang dialaminya karena biaya perawatan kanker dan biaya hidup yang tinggi di Singapura.
Dia bahkan rela menjual mobil, rumah, dan aset lainnya, termasuk rumah mewah di TB Simatupang, Jakarta Selatan. Rumah yang mulanya akan dijual seharga Rp7 miliar itu akhirnya berhasil dijual dengan harga Rp6,5 miliar.
Baca Juga: Perjuangan Perenang Bintang Jepang Sembuh dari Leukemia Hingga Berlaga di Olimpiade Tokyo 2021
Akhir tahun 2021, Aisha sudah diizinkan dokter untuk bersekolah. Ini menjadi langkah baru bagi putri Denada untuk bersosialisasi dengan anak di luar rumah sakit.
Kini, Aisha tinggal menjalani kemoterapi terakhir dan sembuh dari leukemia.
Sumber : Kompas.com
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.