JAKARTA, KOMPAS.TV - Politikus Nurul Arifin mengatakan bahwa putrinya, Maura Maganalia Madyaratri meninggal dunia karena serangan jantung.
Maura Magnalia meninggal secara mendadak dan ditemukan oleh asisten rumah tangganya pada pukul 04.30 WIB Selasa (25/1/2022).
"Mendadak (meninggalnya), jantung, Mas," ujar Nurul Arifin, seperti dilansir dari Tribunnews.
Ia seakan tak menyangka putrinya mengembuskan napas terakhir di usia 28 tahun. Pasalnya, Nurul selama ini tidak melihat ada yang bermasalah dengan jantung anaknya.
Namun, kepada Nurul, Maura memang sempat mengeluh sakit. Akan tetapi, ia tidak menjelaskan lebih lanjut mengenai penyakit yang dideritanya.
"Belum, cuma dia suka kepikiran aja 'saya sakit' gitu lah," lanjut Nurul.
Baca Juga: Kronologi Putri Nurul Arifin Maura Magnalia Meninggal Diduga karena Serangan Jantung
Penyakit jantung masih menduduki peringkat pertama penyebab kematian di Indonesia yang bisa menyerang kalangan muda maupun tua.
Bahkan menurut Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2018, angka kejadian penyakit jantung semakin meningkat dengan prevalensi penyakit jantung di Indonesia sebesar 1,5%.
Melansir laman Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat, serangan jantung terjadi ketika bagian dari otot jantung tidak mendapatkan cukup darah.
Apabila terjadi seperti itu, pengobatan untuk memulihkan aliran darah harus segera dilakukan. Jika tidak, maka kerusakan pada otot jantung akan semakin besar.
Penyakit arteri koroner (CAD) adalah salah satu penyebab utama serangan jantung yang mematikan.
Selain itu, kejang parah atau kontraksi mendadak dari arteri koroner dapat menghentikan aliran darah ke otot jantung.
Dikutip dari MayoClinic, ada beberapa faktor yang menyebabkan seseorang berisiko mendapat serangan jantung.
Baca Juga: Profil Maura Magnalia Madyaratri, Putri Nurul Arifin yang Meninggal di Usia 28 Tahun
Lalu, apa saja gejala serangan jantung? Berikut ini ada beberapa gejala umum serangan jantung yang harus dikenali.
Sebagian besar serangan jantung diawali dengan ketidaknyamanan di bagian tengah atau kiri dada yang berlangsung selama lebih dari beberapa menit atau yang hilang dan muncul kembali.
Ketidaknyamanan bisa terasa seperti rasa tertekan, seperti diremas, kepenuhan, atau rasa sakit.
Biasanya gejalan serangan jantung itu juga ditandai dengan berkeringat dingin dan merasa nyeri di rahang, leher, atau punggung.
Nyeri atau rasa tidak nyaman itu juga dirasakan pada satu atau kedua lengan atau bahu.
Nyeri dada dalam gejala serangan jantung juga bisa dibarengi dengan sesak napas. Namun pada suatu kasus, sesak napas juga dapat terjadi sebelum nyeri dada.
Gejala lain dari serangan jantung yakni kelelahan yang tidak biasa atau tidak dapat dijelaskan. Hal itu dibarengi dengan mual atau muntah.
Sumber : Kompas TV, CDC, Mayoclinic
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.