Kompas TV ekonomi ekonomi dan bisnis

KAI Investasi Rp10,79 T di PT INKA, Terbesar untuk Pengadaan 612 Unit Kereta SS New Generation

Kompas.tv - 21 Maret 2025, 22:03 WIB
kai-investasi-rp10-79-t-di-pt-inka-terbesar-untuk-pengadaan-612-unit-kereta-ss-new-generation
PT Kereta Api Indonesia (Persero) berinvestasi sebesar Rp10,79 triliun untuk pengembangan kereta api, bekerja sama dengan PT INKA (Persero). (Sumber: KAI)
Penulis : Dina Karina | Editor : Deni Muliya

JAKARTA, KOMPAS.TV - PT Kereta Api Indonesia (Persero) berinvestasi sebesar Rp10,79 triliun untuk pengembangan kereta api, bekerja sama dengan PT INKA (Persero).  

Vice President Public Relations KAI, Anne Purba mengatakan, investasi ini merupakan wujud nyata KAI Group mengutamakan produk-produk dalam negeri untuk pengadaan sarana perkeretaapian.

Salah satu investasi besar KAI Group dengan PT INKA adalah pengadaan 612 unit Kereta SS New Generation untuk program Replacement Tahun 2023-2026.

Baca Juga: KAI Operasikan 16 Perjalanan Kereta Api Angkutan BBM ke Depo Pertamina untuk Mudik Lebaran 2025

“Pengadaan ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas layanan KAI kepada pelanggan dengan menghadirkan rangkaian kereta yang lebih modern dan nyaman,” kata Anne dalam keterangan resminya, Kamis (20/3/2025).

Ia mengungkap, total nilai kontrak pengadaan Kereta SS New Generation mencapai Rp5,5 triliun. 

Selain itu, KAI juga melakukan pengadaan 10 unit kereta luxury dengan kapasitas 26 kursi.

KAI juga mengalokasikan satu unit kereta luxury tambahan sebagai cadangan untuk perawatan.

Total nilai kontrak pengadaan kereta luxury ini mencapai Rp161,16 miliar.

KAI Group melalui anak usahanya, KAI Commuter juga turut berkontribusi dalam peningkatan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN), melalui pengadaan sarana Commuter Line.

Baca Juga: KA Argo Anjasmoro Fakultatif Beroperasi Mulai Hari Ini, Layani Rute Surabaya Pasarturi-Gambir PP

KAI Commuter telah menjalin kerja sama dengan PT INKA untuk pengadaan sarana Commuter Line baru dan retrofit dengan total investasi  Rp4,07 triliun.

Investasi pengadaan sarana Commuter Line baru mencakup 16 rangkaian dengan total nilai hampir Rp3,83 triliun.

Sementara itu, investasi pengadaan sarana Commuter Line retrofit mencakup 2 rangkaian dengan total nilai lebih dari Rp238,63 miliar.

“Langkah ini diharapkan dapat memperkuat layanan Commuter Line yang lebih modern dan efisien,” jelas Anne.

Tidak hanya untuk layanan penumpang, KAI juga berinvestasi dalam pengadaan sarana angkutan barang.

Salah satu bentuk investasi tersebut adalah pengadaan 1.125 unit gerbong datar BM 54 Ton untuk angkutan barang di Sumatera Selatan.

Baca Juga: KCIC Beri Diskon hingga 20 Persen untuk Tiket Rombongan Whoosh sampai 31 Maret 2025

Investasi ini memiliki nilai sebesar Rp1,05 triliun dan diharapkan dapat meningkatkan efisiensi serta kapasitas angkutan barang, terutama batu bara sebagai sumber pasokan energi listrik nasional.

Anne menuturkan, sebagai bagian dari upaya meningkatkan layanan kepada pelanggan, KAI juga terus melakukan modernisasi sarana.

Selain pengadaan kereta baru, Balai Yasa KAI juga aktif melakukan modifikasi dan upgrade sistem pada kereta eksisting agar lebih nyaman dan efisien.

Dengan berbagai inovasi ini, KAI berharap dapat memberikan pengalaman perjalanan yang lebih menyenangkan dan nyaman bagi para pelanggan.

Baca Juga: Jadwal Terbaru Penukaran Uang Baru BI 22-23 Maret 2025

“Kerja sama dengan PT INKA ini sejalan dengan kebijakan pemerintah dalam meningkatkan TKDN dan kemandirian industri manufaktur perkeretaapian nasional,” kata Anne.

“Diharapkan investasi ini tidak hanya memberikan manfaat bagi KAI Group tetapi juga menjadi motor penggerak bagi kemajuan industri perkeretaapian nasional ke depan,” sambungnya.

Direktur Utama KAI, Didiek Hartantyo mengungkap, investasi KAI ini adalah yang terbesar dan merupakan langkah strategis untuk jangka panjang guna memenuhi kebutuhan layanan transportasi kereta api yang terus berkembang. 

Pasalnya, minat masyarakat menggunakan kereta api juga terus meningkat setiap tahun.

Baca Juga: Dedi Mulyadi Minta Delman dan Becak di Jalur Mudik Jabar Tak Beroperasi, Dapat Insentif Rp3 Juta

"Investasi ini merupakan yang terbesar untuk pengadaan sarana perkeretaapian dan menjadi bagian dari strategi jangka panjang perusahaan,” sebut Didiek.

“Dengan meningkatnya jumlah penumpang serta kebutuhan angkutan barang, modernisasi dan penambahan sarana menjadi kunci utama dalam memberikan pelayanan yang lebih baik kepada masyarakat," lanjutnya.

Investasi ini juga sejalan dengan kebutuhan atas Rencana Jangka Panjang Perusahaan (RJPP) KAI 2025-2029 yang menargetkan pertumbuhan volume penumpang dan angkutan barang. 

Baca Juga: Waspada Penipuan Smishing, Jangan Sembarang Klik Tautan Lewat SMS

KAI memproyeksikan volume penumpang jarak jauh meningkat sebesar 10,6 persen, sementara penumpang KA lokal diperkirakan naik 9,9 persen.

Untuk angkutan barang, potensi peningkatan dari proyek Sumbagsel sebesar 27,8 juta ton, Tarahan II sebesar 18,0 juta ton, dan ekspansi Kertapati sebesar 7,0 juta ton.

“Dengan investasi ini, kami berharap dapat memenuhi kebutuhan transportasi nasional yang lebih efisien dan berkelanjutan," tandas Didiek.

Kami memberikan ruang untuk Anda menulis

Bagikan perspektif Anda, sumbangkan wawasan dari keahlian Anda, dan berkontribusilah dalam memperkaya pemahaman pembaca kami.

Daftar di sini



Sumber :

Berikan Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE



KOMPASTV SHORTS


Lihat Semua

BERITA LAINNYA



FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x