Investasi ini memiliki nilai sebesar Rp1,05 triliun dan diharapkan dapat meningkatkan efisiensi serta kapasitas angkutan barang, terutama batu bara sebagai sumber pasokan energi listrik nasional.
Anne menuturkan, sebagai bagian dari upaya meningkatkan layanan kepada pelanggan, KAI juga terus melakukan modernisasi sarana.
Selain pengadaan kereta baru, Balai Yasa KAI juga aktif melakukan modifikasi dan upgrade sistem pada kereta eksisting agar lebih nyaman dan efisien.
Dengan berbagai inovasi ini, KAI berharap dapat memberikan pengalaman perjalanan yang lebih menyenangkan dan nyaman bagi para pelanggan.
Baca Juga: Jadwal Terbaru Penukaran Uang Baru BI 22-23 Maret 2025
“Kerja sama dengan PT INKA ini sejalan dengan kebijakan pemerintah dalam meningkatkan TKDN dan kemandirian industri manufaktur perkeretaapian nasional,” kata Anne.
“Diharapkan investasi ini tidak hanya memberikan manfaat bagi KAI Group tetapi juga menjadi motor penggerak bagi kemajuan industri perkeretaapian nasional ke depan,” sambungnya.
Direktur Utama KAI, Didiek Hartantyo mengungkap, investasi KAI ini adalah yang terbesar dan merupakan langkah strategis untuk jangka panjang guna memenuhi kebutuhan layanan transportasi kereta api yang terus berkembang.
Pasalnya, minat masyarakat menggunakan kereta api juga terus meningkat setiap tahun.
Baca Juga: Dedi Mulyadi Minta Delman dan Becak di Jalur Mudik Jabar Tak Beroperasi, Dapat Insentif Rp3 Juta
"Investasi ini merupakan yang terbesar untuk pengadaan sarana perkeretaapian dan menjadi bagian dari strategi jangka panjang perusahaan,” sebut Didiek.
“Dengan meningkatnya jumlah penumpang serta kebutuhan angkutan barang, modernisasi dan penambahan sarana menjadi kunci utama dalam memberikan pelayanan yang lebih baik kepada masyarakat," lanjutnya.
Investasi ini juga sejalan dengan kebutuhan atas Rencana Jangka Panjang Perusahaan (RJPP) KAI 2025-2029 yang menargetkan pertumbuhan volume penumpang dan angkutan barang.
Baca Juga: Waspada Penipuan Smishing, Jangan Sembarang Klik Tautan Lewat SMS
KAI memproyeksikan volume penumpang jarak jauh meningkat sebesar 10,6 persen, sementara penumpang KA lokal diperkirakan naik 9,9 persen.
Untuk angkutan barang, potensi peningkatan dari proyek Sumbagsel sebesar 27,8 juta ton, Tarahan II sebesar 18,0 juta ton, dan ekspansi Kertapati sebesar 7,0 juta ton.
“Dengan investasi ini, kami berharap dapat memenuhi kebutuhan transportasi nasional yang lebih efisien dan berkelanjutan," tandas Didiek.
Bagikan perspektif Anda, sumbangkan wawasan dari keahlian Anda, dan berkontribusilah dalam memperkaya pemahaman pembaca kami.
Sumber :
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.