2. Apa Itu Suspend?
Berbeda dengan trading halt, suspend atau suspensi perdagangan diberlakukan jika IHSG mengalami penurunan lebih dalam, hingga lebih dari 15 persen.
Trading suspend memiliki karakteristik sebagai penghentian perdagangan yang bisa berlangsung lebih lama, bahkan hingga sesi perdagangan berikutnya, tergantung pada keputusan Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Suspensi juga bisa berlaku pada saham tertentu, bukan hanya pada indeks IHSG secara keseluruhan.
Jika suatu saham disuspensi, investor tidak dapat membeli atau menjual saham tersebut hingga bursa mencabut suspensinya.
Mengacu pada Peraturan BEI Nomor III-G, suspensi dilakukan untuk memastikan perdagangan tetap berjalan secara teratur, wajar, dan efisien, serta untuk melindungi investor dari pergerakan harga yang tidak sehat.
3. Apa Itu Auto Reject?
Mekanisme lain yang diterapkan BEI adalah auto reject, yaitu pembatasan otomatis terhadap kenaikan atau penurunan harga saham dalam satu hari perdagangan.
Auto reject berfungsi sebagai pelindung bagi investor dari fluktuasi harga yang terlalu tajam.
Jika harga saham mencapai batas tertentu, sistem bursa akan secara otomatis menolak transaksi lebih lanjut.
Terdapat dua jenis auto reject:
Ketentuan ARB semula ditetapkan dalam rentang 20 persen hingga 35 persen, tergantung pada harga saham yang bersangkutan.
Kondisi Pasar dan Langkah ke Depan
Keputusan trading halt yang dilakukan BEI hari ini merupakan langkah darurat untuk mengurangi volatilitas pasar dan memberikan waktu bagi investor untuk merespons situasi dengan lebih rasional.
Meski demikian, banyak analis memperkirakan bahwa IHSG masih bisa mengalami tekanan dalam beberapa hari ke depan akibat faktor eksternal dan sentimen pasar global.
Kebijakan seperti suspend dan auto reject akan terus diterapkan sesuai dengan perkembangan kondisi pasar guna menjaga stabilitas perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia.
Baca Juga: IHSG Anjlok, Dasco Pimpin Rombongan DPR Kunjungi BEI Berikan Respons Positif
Bagikan perspektif Anda, sumbangkan wawasan dari keahlian Anda, dan berkontribusilah dalam memperkaya pemahaman pembaca kami.
Sumber : Kompas TV, Kompas.com
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.