Menurut estimasi CELIOS, beberapa program yang dapat dibiayai dengan dana hasil efisiensi tersebut antara lain:
Baca Juga: Daftar Kementerian/Lembaga dengan Pemangkasan Anggaran Terbesar, Kementerian PU Paling Gede
Pemerintah juga didorong untuk tidak hanya mengutak-atik anggaran yang ada, tetapi juga mengoptimalkan penerimaan pajak alternatif seperti implementasi pajak karbon, pajak kekayaan dan pajak produksi batubara.
Tujuannya, agar kebijakan yang pro-rakyat dapat terus berlanjut tanpa membebani keuangan negara secara berlebihan.
Peneliti CELIOS Bara M. Setiadi mengatakan, jika pemerintah ingin memberikan bantuan, seharusnya ada prioritas untuk masyarakat yang rentan dan termarjinalkan.
“Bantuan bukan semata-mata asal disalurkan kepada semua orang. Oleh karena itu, skema Makan Bergizi Gratis yang kami usulkan itu tersasar untuk masyarakat yang memang rentan dan membutuhkan," tuturnya.
"Dengan skema yang kami usulkan ini, ada sekitar Rp259 triliun rupiah yang bisa diinvestasikan untuk bantuan lain yang lebih berpihak kepada masyarakat rentan tadi."
"Dengan pendekatan yang lebih tepat sasaran dan transparan, kebijakan fiskal Indonesia dapat lebih berkeadilan dan optimal dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat tanpa mengorbankan perekonomian nasional dan daerah," sambungnya.
Baca Juga: Daftar Kementerian/Lembaga yang Tak Kena Pemangkasan Anggaran, Mayoritas Yudikatif dan Legislatif
Seperti diketahui, Presiden Prabowo Subianto menginstruksikan pemangkasan anggaran kementerian/lembaga untuk penghematan dan re-alokasi ke program lain yang menjadi prioritas pemerintah.
Total penghematan anggaran yang ditargetkan adalah sebesar Rp306,69 triliun yang terdiri atas anggaran belanja kementerian/lembaga Rp256,1 triliun dan transfer ke daerah Rp50,59 triliun.
Instruksi Presiden Prabowo itu kemudian ditindaklanjuti oleh Menteri Keuangan Sri Mulyani dengan menerbitkan Surat Menteri Keuangan Nomor S-37/MK.02/2025 tentang Efisiensi Belanja Kementerian/Lembaga dalam Pelaksanaan APBN Tahun 2025.
Bagikan perspektif Anda, sumbangkan wawasan dari keahlian Anda, dan berkontribusilah dalam memperkaya pemahaman pembaca kami.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.