JAKARTA, KOMPAS.TV- Pihak PT Hutama Karya (Persero) resmi memulai konstruksi sejumlah ruas Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS) Tahap II. Proyek ini merupakan kelanjutan dari Perjanjian Pengusahaan Jalan Tol (PPJT) yang telah ditandatangani pada tanggal 30 September 2024.
Adapun JTTS tahap II mencakup pembangunan Jalan Tol Palembang – Betung (Paltung) Seksi I Palembang – Rengas (21,5 km), Seksi II Rengas – Pangkalan Balai (33 km), dan Seksi III Pangkalan Balai – Betung (14,69 km).
Selain itu, Hutama Karya juga memulai konstruksi Jalan Tol Betung (Simpang Sekayu) – Tempino – Jambi (Betejam) Seksi IB Babat Supat – Tungkal Jaya (31,6 km), dan Seksi II Interchange Tungkal Jaya – Interchange Bayung Lencir (54,32 km) yang sebelumnya telah dilakukan penandatangan PPJT pada 3 Juni 2024 lalu.
Executive Vice President (EVP) Sekretaris Perusahaan Hutama Karya Adjib Al Hakim mengatakan, JTTS tahap II ini akan menyambungkan dua provinsi yakni Sumatra Selatan dan Jambi.
Baca Juga: Sambut Libur Nataru, Wamen PU Minta Perbaikan Jalan Tol Selesai Sebelum 15 Desember 2024
Ketika rampung, JTTS akan memangkas waktu tempuh dari Palembang ke Jambi hingga lebih dari separuh waktu perjalanan saat ini. Dari sebelumnya 5-6 jam, perjalanan dapat ditempuh dalam 2-2,5 jam saja.
Proses konstruksi sejumlah ruas mulai dilakukan dengan penerapan digital construction yang modern untuk memastikan seluruh proses berjalan sesuai rencana atau target pelaksanaan waktu.
“Konstruksi ruas-ruas ini kita lakukan secara bertahap pada rentang triwulan empat tahun 2024 dengan mempertimbangkan unsur environmental, social, governance sehingga dampaknya juga terasa langsung bagi masyarakat,” kata Adjib dalam keterangan resminya yang diterima Kompas.tv, Kamis (21/11/2024).
Ia menerangkan, pembangunan akan berlangsung dalam beberapa tahun mendatang, dengan masing-masing memiliki jadwal dan target penyelesaian yang berbeda.
Untuk Jalan Tol Paltung Seksi I dan II, pekerjaan konstruksi dimulai pada bulan November 2024 dan direncanakan selesai dalam waktu 16 bulan, yang berarti ditargetkan rampung pada Februari 2026.
Baca Juga: BKPM: RI Butuh Investasi Rp13.528 T untuk Capai Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen
Sementara itu, untuk Seksi III, pembangunan dimulai pada Oktober 2024 dan dijadwalkan selesai dalam waktu 12 bulan pada Oktober 2025.
Sedangkan untuk Jalan Tol Betejam Seksi II, pekerjaan konstruksi dimulai pada Oktober 2024 lalu, dan diperkirakan akan selesai pada 2026.
Sementara pembangunan Seksi II dilaksanakan menjadi 2 paket yakni Seksi IIA STA 61+680 sd 97+600 yang ditargetkan rampung pada April 2026 setelah 18 Bulan pengerjaan, dan Seksi IIB STA 97+600 sd 116+000 akan rampung pada Februari 2026 setelah 16 bulan pengerjaan.
"Proyek ini tidak hanya akan memangkas waktu tempuh antarprovinsi, tetapi juga membuka peluang ekonomi baru," tutur Adjib.
"Dengan tersambungnya jalur ini, efisiensi logistik meningkat, dan distribusi hasil pertanian seperti karet, kelapa sawit, serta komoditas unggulan Sumatra lainnya akan lebih lancar," imbuhnya.
Baca Juga: Jalan Tol Jogja-Solo Segmen Kartasura-Klaten Masih Gratis, Ini Penjelasan Jasa Marga
Hal ini, kata Adjib, diharapkan meningkatkan daya saing produk lokal di pasar nasional dan internasional.
Selain itu, jalan tol ini juga mempermudah distribusi hasil pertanian lainnya, sehingga produk tersebut lebih cepat diterima oleh orang yang membutuhkan.
Produk khas daerah seperti pempek Palembang, tempoyak, dan kerutup ikan dari Jambi juga diharapkan semakin mudah menjangkau pasar dan dikenal oleh masyarakat luas. Pembangunan jalan tol ini juga akan menciptakan ribuan lapangan kerja, baik selama proses konstruksi maupun setelah operasional dimulai.
Tidak hanya di sektor konstruksi, proyek ini memberikan peluang besar bagi tenaga kerja lokal di sektor jasa, transportasi, hingga pengelolaan rest area.
"Setiap rest area akan dilengkapi fasilitas yang mendukung pertumbuhan UMKM lokal, seperti kios makanan khas daerah yang menjadi daya tarik wisata kuliner," sebutnya.
Baca Juga: Sudah Berlaku, Berikut Tarif Terbaru Jalan Tol Jakarta-Tangerang
Ia memastikan, pembangunan Jalan Tol Trans Sumatera Tahap II akan dilakukan dengan mempertimbangkan aspek lingkungan, sosial, dan tata kelola yang baik, sehingga dampaknya terasa langsung bagi masyarakat.
Selain itu, kemudahan akses ini juga mendukung pemerataan pendidikan, kesehatan, dan layanan publik di daerah-daerah yang sebelumnya sulit dijangkau.
Serta meningkatkan efisiensi logistik dan distribusi hasil pertanian seperti karet, kelapa sawit, hingga komoditas unggulan Sumatra lainnya, untuk meningkatkan daya saing produk lokal di pasar nasional dan internasional.
“Jika proyek ini rampung, maka JTTS akan tersambung penuh dari Lampung hingga Jambi,” tandasnya.
Hingga saat ini, Hutama Karya telah membangun Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS) sepanjang ±1.235 km, termasuk dengan jalan tol dukungan konstruksi. Untuk ruas tol Konstruksi 356 km dan 879 km ruas tol Operasi.
Baca Juga: Apple Ajukan Proposal Investasi 100 Juta Dolar, Kemenperin Bandingkan dengan di Thailand dan Vietnam
Adapun ruas yang telah beroperasi secara penuh diantaranya yakni Tol Bakauheni – Terbanggi Besar (140 km), Tol Terbanggi Besar – Pematang Panggang – Kayu Agung (189 km), Tol Palembang – Indralaya (22 km).
Kemudian Tol Medan – Binjai (17 km), Tol Pekanbaru – Dumai (132 km), Tol Sigli Banda Aceh Seksi 2 – 6 (49 km) serta Tol Binjai – Langsa Seksi Binjai – Tanjung Pura (38 km), Tol Bengkulu – Taba Penanjung (17 km), Tol Pekanbaru – Bangkinang (31 km), Tol Bangkinang – XIII Koto Kampar (25 km), Tol Indralaya – Prabumulih (64 km).
Lalu Tol Indrapura – Kisaran (48 km), Tol Indrapura – Tebing Tinggi – Seberlawan – Sinaksak (74 km), Tol Bayung Lencir – Tempino (34 km).
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.