JAKARTA, KOMPAS.TV - Direktur Operasi dan Produksi PT Aneka Tambang Tbk (Antam), Hartono mengatakan, harga jual emas Antam akan semakin bersaing di pasaran setelah perusahaan mendapat pasokan bahan baku emas dari PT Freeport Indonesia (PTFI).
Pada tanggal 7 November 2024 lalu, Antam dengan Freeport memang telah resmi menjalin kerja sama. Antam akan menggunakan Freeport sebagai penyedia produk 99,99 persen emas murni sebanyak 30 ton dalam setahun.
"Selama ini Antam selalu impor emas yang diproduksi untuk kepentingan penjualan domestik, tentunya ini ada pengaruh terhadap penyimpanan devisa bagi negara kita, dan dampak juga atas pembelian emas dari Freeport ini tentunya akan menurunkan harga pokok penjualan," kata Hartono di Jakarta, seperti dikutip dari Antara, Rabu (13/11).
Selain itu, harga jual emas yang lebih murah membuat Antam bisa bersaing di kancah global, serta berkontribusi pada penguatan sektor industri logam mulia.
Baca Juga: Rauf Purnama Resmi Jadi Komisaris Utama PT Antam, Ini Daftar Nama Direksi dan Komisaris Baru
"Dengan keberadaan pasokan emas dari Freeport tentunya Antam dapat lebih optimal dalam menjalankan operasinya dan meningkatkan kapasitas produksi logam mulia dalam negeri yang pada gilirannya tentu ini mendukung pertumbuhan ekonomi nasional," ujarnya.
Ia memaparkan, pada 2022 Antam berhasil menjual emas sebanyak 33 ton, lalu pada 2023 mencapai sekitar 26 ton, dan 2024 sudah mencapai 35 ton. Hartono menyebut, pihaknya memproyeksi tahun ini Antam bisa menjual sampai 40 ton.
Sebelumnya, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengatakan, sinergi antara Antam dengan Freeport akan menghemat devisa hingga Rp200 triliun.
Erick menyebut, selama ini Antam selalu melakukan impor untuk bahan baku emas batangan. Kerja sama antara dua anak usaha MIND ID, BUMN Holding Pertambangan itu, maka akan terjadi penghematan dan kesejahteraan bagi masyarakat.
Baca Juga: Freeport Indonesia Resmi Beri Pasokan untuk PT ANTAM Sebanyak Emas 30 Ton per Tahun
"Antam selama ini beli bahan bakunya impor ya, dengan sekarang ada Freeport punya smelter yang bisa produksi sampai 50 ton, nanti dibeli 30 ton (oleh Antam), itu penghematannya hampir Rp200 triliun. Itu besar sekali," ungkap Erick dalam Penandatanganan Perjanjian Jual Beli Logam Emas antara Antam dan PTFI di Jakarta, Kamis (7/11) seperti dikutip dari Antara.
Ia berharap sinergi ini tidak berhenti sebatas kerja sama antara Freeport dan Antam saja, tetapi juga bisa berkembang kepada bank-bank yang ada di BUMN untuk menghadirkan tabungan emas.
"Saya minta nanti juga coba bersinergi dengan Pegadaian, BRI, BSI, supaya kita punya bullion bank (tempat penyimpanan emas). Bagaimana pasar logam ini juga kita menjadi bagiannya," katanya.
Pada kesempatan yang sama, Presiden Direktur PT FI Tony Wenas mengatakan bahwa Precious Metal Refinery (PMR) yang berada di Gresik, Jawa Timur, mampu memproduksi emas batangan mulai minggu kedua Desember 2024 sebesar 50-60 ton per tahun.
Baca Juga: Presiden Prabowo Ajak Freeport, Chevron, hingga General Electric Tambah Investasi di Indonesia
Dari jumlah tersebut, Antam akan membeli sekitar 30 ton per tahun dengan kontrak selama 5 tahun dengan nilai 12,5 miliar dolar AS atau sekitar Rp200 triliun.
"Sekitar 30 ton yang akan di-off-take oleh Antam. Kalau memang Antam butuh lebih, kami juga siap, lebih dari 30 ton juga siap," kata Tony.
Sebagai informasi, harga emas 24 karat Antam menunjukkan turun Rp5.000 per gram, dari sebelumnya Rp1.482.000 per gram pada Selasa 12 November, menjadi Rp1.477.000 per gram pada Rabu 13 November.
Di lain sisi, grafik harga emas Antam 24 karat buyback oleh Logam Mulia juga menunjukkan turun Rp8.000 per gram, dari sebelumnya Rp1.336.000 per gram menjadi Rp1.328.000 per gram.
Dengan demikian, selisih antara harga emas dan harga buyback pada Rabu 13 November adalah Rp149.000 per gram.
Sumber : Antara
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.