Baca Juga: Cari Pasokan Beras, Jokowi Lobi Presiden Bangladesh, PM Kamboja, India, Hingga China
"NTP (Nilai Tukar Petani) yang merupakan indikator kesejahteraan petani, utamanya NTP petani pangan selalu paling rendanh dibandingkan NTP sektor lainnya, sehingga wajar profesi petani beras kian langka, padahal merekalah harapan disaat harga global menghantam," terangnya.
Sementara itu, Presiden Joko Widodo menilai kenaikan harga beras yang terjadi saat ini sebagai hal yang wajar.
Pasalnya, produksi beras sedang menurun akibat kekeringan dan El Nino. Tak hanya di Indonesia, tapi juga negara lainnya.
“Karena semua negara naik, ini kekerek (terkerek/ikut naik). Sama seperti barang-barang yang lain. BBM juga gitu kan, kalau harga pasar naik ya dalam negeri kekerek,” kata Jokowi usai menijau stok beras Bulog di Gudang Bulog di Dramaga, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Senin (11/9/2023).
Jokowi menyampaikan, sejumlah negara penghasil beras ikut mengurangi ekspor mereka, seperti Thailand, Vietnam, dan India.
Baca Juga: Pemerintah Berencana Terapkan Single Salary Gaji PNS di 2024, Sempat Ditentang karena Bebani APBN
“Wajar, tapi yang paling penting manajemen tata kelola dalam menghadapi itu,” ujarnya dikutip dari Breaking News Kompas TV.
Jokowi optimistis, setelah pedagang ritel mendapat pasokan beras dari Bulog, begitu juga Pasar Induk Beras Cipinang, harga beras akan stabil.
Ia juga meyakini kenaikan harga beras saat ini tidak akan berdampak signifikan pada inflasi.
“Inflasi masih akan terjaga di sekitar 3 persen,” ucapnya.
Mantan Gubernur DKI Jakarta itu juga mengungkap, sudah berbicara dengan sejumlah kepala negara terkait impor beras untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri.
Mulai dari Perdana Menteri Kamboja Hun Manet, Presiden Bangladesh Moohammed Shahabuddin, PM India Narendra Modi, hingga PM China Li Qiang.
Baca Juga: Kawasan Wisata Bromo Ditutup, Khofifah: Wisatawan Masih Bisa LIhat Pemandangan dari Seruni Point
“Saya sudah ngomong dengan banyak kepala negara, tapi belum putus. Kalau barangnya ada tapi harganya enggak sambung, kan enggak ketemu,” tuturnya.
Seperti diketahui, dalam gelaran KTT ASEAN lalu Jokowi memang menggelar pertemuan bilateral dengan para kepala negara itu. Jokowi juga baru saja menghadiri KTT G20 di India.
Jokowi menegaskan, saat ini pasokan beras untuk rakyat Indonesia sudah mencukupi.
Ada 1,6 juta ton di gudang Bulog dan 400.000 ton beras impor yang dalam perjalanan. Sehingga totalnya ada 2 juta ton pasokan beras.
Sumber :
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.