JAKARTA, KOMPAS.TV - Direktur Utama Perusahaan Umum Badan Urusan Logistik (Perum Bulog) Budi Waseso (Buwas) meminta masyarakat untuk tidak panik dengan kenaikan harga beras saat ini dan tidak melakukan penimbunan beras.
Buwas menyatakan, Bulog bersama Badan Pangan Nasional (Bapanas) tengah menggencarkan operasi pasar. Yaitu lewat Gerakan SIGAP SPHP atau Siap Jaga Harga Pasar dengan SPHP (Stabilitas Pasokan dan Harga Pangan).
Lewat program itu, Bulog menyalurkan beras premium dengan harga terjangkau. Total ada 1,6 juta ton beras yang sudah disalurkan lewat program tersebut dan masih ada 400 ribu ton yang akan digelontorkan hingga akhir tahun.
"Ini langkah pemerintah. Saya berharap jangan sampai ada isu negatif kalau beras itu kurang. Kita punya beras 1,6 juta ton dan ini semuanya premium," kata Buwas kepada wartawan saat melakukan sidak ke Pasar Perumnas Klender, Jakarta Timur, Senin (28/8/2023).
"Beras ini nanti untuk kegiatan operasi pasar. Sekarang bentuknya packaging 5 kg. Kita tidak lagi distribusikan dalam bentuk curah," imbuhnya.
Baca Juga: Per 1 Januari 2024 Beli LPG 3 Kg Pakai KTP, ESDM dan Pertamina: Untuk Pendataan, Bukan Pembatasan
Beras yang disalurkan Bulog ini dijual seharga Rp47.500 per 5 kg. Atau hanya Rp9.500 per kg. Angka ini jauh lebih murah dari harga beras yang bukan hasil operasi pasar.
"Kita intervensi dengan beras-beras dari Bulog. Tadi ada yang Rp47.000 per 5kg. Kenapa? Harapan kita agar masyarakat tidak usah panik. Karena penyalurannya ini, Bulog salurkan ke pasar-pasar dan ritel, sehingga tepat sasaran," ujar mantan Kabareskrim Polri ini.
"Harapan kita masyarakat bisa membeli beras yang murah. Tapi ingat untuk tidak menimbun. Karena ketersediaan kita ada, jadi tidak usah takut. Jangan sampai ada panic buying karena persediaan ada," lanjutnya.
Menurut Buwas, beras Bulog ini bisa menjadi pilihan untuk masyarakat. Adapun Gerakan SIGAP SPHP serentak dilaksanakan di seluruh Indonesia mulai 28 Agustus 2023.
Ia memastikan, beras SPHP akan membanjiri pasar-pasar di seluruh daerah melalui pedagang pengecer dan juga tersedia di retail-retail modern.
Baca Juga: Heru Budi Gandeng Bank DKI agar ASN Bisa Cicil Kendaraan Listrik dengan Bunga Ringan
“Penyaluran beras SPHP yang sudah berjalan mulai awal tahun ini akan dimasifkan melalui para pedagang pengecer. Untuk itu kami perlu lihat langsung dan memastikan program ini berjalan tepat sasaran,” ucapnya.
“Kami pantau secara terus-menerus situasi sekarang ini dan dengan kekuatan stok cadangan beras pemerintah yang dikuasai Bulog saat ini sebanyak 1,6 juta ton, maka kami yakinkan kepada seluruh masyarakat untuk tidak perlu khawatir karena Bulog memiliki stok yang sangat aman untuk kebutuhan stabilisasi harga beras sepanjang tahun," sambungnya.
Gerakan SIGAP SPHP juga dilakukan di Jawa Tengah. Bulog Kantor Wilayah Jawa Tengah memasok beras yang diberikan label SPHP dengan harga Rp9.450/kg atau Rp47.250/pak, salah satunya ke Pasar Bulu, Kota Semarang.
"Kegiatan ini juga untuk memastikan stok beras di tingkat pedagang. Stok di Bulog besar dan masif dilakukan dropping beras SPHP, sehingga masyarakat tidak perlu berbondong-bondong beli beras besar-besaran, karena Bulog menjamin beras aman," kata Pimpinan Wilayah Perum Bulog Jateng Akhmad Kholisun, seperti dikutip dari Antara, Senin (28/8).
Ia mengatakan, jumlah pasar tradisional yang menjadi sasaran target pencatatan dan pemantauan Badan Pusat Statistik (BPS)/Kementerian Perdagangan (Kemendag)/Badan Pangan Nasional (Bapanas) di wilayah Kanwil Jateng sebanyak 46 pasar dan yang sudah berhasil dijangkau Bulog Kanwil Jateng sampai tanggal 27 Agustus 2023 sebanyak 64 pasar.
Baca Juga: PNS di 4 Kementerian/Lembaga Ini Nikmati Kenaikan Gaji dan Tukin di 2024, Ada yang Naik 80 Persen
Beras SPHP tersebut telah disalurkan ke 585 pedagang pengecer dari target pengecer tahun 2023 sebanyak 315 pengecer.
Harga jual beras SPHP di tingkat pengecer atau pedagang di pasar tradisional Rp8.500 sampai Rp8.600/kg atau Rp42.500 sampai Rp43.000/pak dengan harga jual eceran tertinggi ke konsumen akhir Rp9.450/kg atau Rp47.250/pak.
"Tidak hanya pasar tradisional, SPHP juga didistribusikan melalui jaringan pengecer Bulog seperti Sahabat RPK atau rumah pangan kita, ritel modern seperti Indogrosir, Indomaret, Alfamart, Transmart, Swalayan ADA, Aneka Jaya, Gorro Assalam, iPanganandotcom yang jumlahnya mencapai 841 outlet," jelasnya.
Sumber :
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.