Kemudian biaya operasi sekolah (BOS) di bawah Kementerian Agama sebesar Rp 5,1 triliun untuk 4,4 juta siswa, dan bantuan operasional perguruan tinggi negeri (BOPTN) sebesar Rp 1,08 triliun untuk 192 Perguruan Tinggi Negeri (PTN).
"Pemerintah juga mendukung masyarakat yang membangun kembali sesudah terkena bencana," ujarnya.
Di antaranya, lanjut dia, untuk korban bencana Cianjur sebesar Rp1,2 triliun guna membangun kembali 42.400 rumah penduduk.
"Membangun rehabilitasi dan infrastruktur yang dinikmati masyarakat langsung seperti air minum, jalan, jembatan, rel kereta, pelabuhan sebesar Rp 34,4 triliun," imbuhnya.
Sementara untuk sektor pertanian, pemerintah membantu petani langsung baik dalam bentuk bantuan benih, mulsa dan pupuk organik Rp274,4 miliar untuk 53.690 unit ekuivalen hektare.
Petani juga diberikan bantuan alat dan mesin pertania sebesar Rp 69,9 miliar dalam bentuk 120 traktor dan 100 cultivator.
"Rp 28,5 miliar dibelikan dalam bentuk sapi, kerbau, kambing, domba dan ayam itik sebanyak 3.444 ekor diberikan kepada pada petani dan bantuan benih ikan, kepiting dan udang mencapai Rp 12,5 miliar (untuk 28,3 juta ekor)," jelasnya.
Lebih lanjut, dia mengatakan, masyarakat umum juga mendapatkan dampak langsung dari APBN dalam bentuk berbagai subsidi.
Yakni terdiri dari subsidi listrik Rp 15,3 triliun untuk 39,2 juta pelanggan dan subsidi BBM sebesar Rp 5,2 triliun untuk 4.395,9 ribu kilo liter, dan subsidi 2 juta metrik ton LPG kg senilai Rp21,6 triliun.
Di samping itu, pemerintah juga menyalurkan bantuan melalui Kartu Prakerja dengan total Rp804,2 miliar untuk 182,6 ribu peserta dan subsidi untuk 50,3 ribu unit perumahan senilai Rp204,1 miliar.
Baca Juga: Sri Mulyani Batasi Honor Menteri, Susi Pudjiastuti Usul Gaji Menteri Naik Jadi Rp150 Juta per Bulan
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.