Kemuliaan turunnya al-Qur’an, merupakan hari yang agung dan bersejarah, yang merupakan titik awal dimulainya suatu kehidupan 'baru' yang terlepas dari kesesatan dan kezaliman, dan menuju kebenaran yang hakiki.
Kata 'al-Qadar' diartikan juga sebagai 'al-Syarf' yang artinya mulia (kemuliaan dan kebesaran).
Artinya, pada malam itu Allah SWT telah mengangkat kedudukan Nabi-Nya, memuliakannya dengan risalah serta membangkitkannya menjadi Rasul terakhir.
Di malam Lailatulqadar, para malaikat akan turun dengan cahaya yang cemerlang, dengan penuh kedamaian dan kesejahteraan.
Kedatangan mereka adalah untuk menyampaikan ucapan selamat kepada orang yang melaksanakan puasa Ramadan dan melaksanakan ibadah lainnya.
Ahmad As-Showie menyebutkan salah satu makna malam Lailatulqadar adalah malam yang sempit.
Baca Juga: Berkat Puasa Ramadan, Bung Karno Pernah Selamat dari Pembunuhan
Artinya sempitnya tanah lapang disebabkan karena berdesak-desakan para Malaikat yang turun ke bumi pada malam itu.
Keistimewaan malam Lailatulqadar lainnya adalah bagi umat muslim yang mendapatkannya akan diampuni dosanya selama hidup.
Hal ini dijelaskan dalah Hadis Riwayat Al-Bukhari.
"Siapa orang yang beribadah pada Lailatulqadar dilandasi iman dan mengharap ridho Allah, maka diampuni dosa-dosanya yang telah lalu.
Menurut As-Syarqowie, Lailatulqadar adalah malam terbuka (inkisyaf) pada sesuatu keajaiban alam Malakut (gaib) dan manusia dalam hal kasyaf (terbukanya tabir alam gaib) ini berbeda-beda tingkatannya.
Malam Lailatulqadar adalah malam ketetapan semua urusan karena pada malam itu, Allah SWT telah menetapkan apa-apa yang Ia kehendaki dari urusan-NYA untuk makhluk-NYA dalam satu tahun yang akan datang.
Sumber : Kemenag.go.id
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.