JAKARTA, KOMPAS.TV - Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagut memastikan, NIK warga Batam yang membeli gas elpiji 3 kg menggunakan KTP aman dan tidak disalahgunakan.
Area Manager Communication, Relation & CSR Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagut Susanto August Satria mengatakan, NIK yang tertera dalam KTP tersebut sebagai data penyaluran agar tabung gas elpiji tidak disalurkan lebih dari satu tabung.
"Keamanan data kami pastikan aman. Data itu hanya untuk data pembelian gas elpiji 3 kg Pertamina. Jadi tidak ada lagi masyarakat yang membeli gas lebih dari satu tabung untuk satu KTP," kata Satria seperti dikutip dari Antara, Rabu (18/1/2023).
Ia menjelaskan, nantinya masyarakat perlu mendaftar terlebih dahulu melalui laman subsidi tepat guna. Lalu masyarakat juga harus sudah terdaftar dalam database Pensasaran Percepatan Penghapusan Kemiskinan Ekstrem (P3KE).
"Nantinya KTP yang dibawa pembeli gas elpiji 3 kg akan langsung dicocokkan dengan database P3KE. Jika datanya cocok, maka bisa langsung beli gas 3 kg tersebut," ujar Satria.
Baca Juga: Was-Was Soal Rencana Kebijakan Baru Pembelian Elpiji 3 Kg, Dinilai Ribet dan Warga Takut NIK Bocor
"Namun bagi masyarakat yang tidak terdaftar dalam database P3KE atau namanya tidak cocok dengan data di P3KE, maka petugas akan lakukan pembaruan data. Setelah itu, baru bisa beli gas 3 kg menggunakan KTP," tambahnya.
Ada sekitar 20 pangkalan resmi gas elpiji 3 kg di Kecamatan Batu Ampar Kota Batam Kepulauan Riau, yang mulai melakukan uji coba pembelian dengan menggunakan KTP.
Selain di Batam, uji coba juga dilakukan di Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat. Kepala Dinas Perdagangan (Disdag) Kota Mataram Uun Pujianto mengatakan, uji coba pembelian elpiji 3 kilogram dengan KTP/NIK dijadwalkan mulai Februari 2023.
"Sejauh ini untuk teknis pelaksanaannya secara detail belum kami terima, tapi pada prinsipnya kami siap," ucap Uun kepada Antara.
Saat ini pihaknya sedang melakukan koordinasi dan konsultasi dengan pihak Himpunan Wiraswasta Minyak dan Gas (Hiswana Migas), terkait dengan persiapan rencana uji coba tersebut.
Baca Juga: Siap-siap Beli Elpiji 3Kg Pakai KTP, Kini Hanya Dijual di Penyalur Resmi dan Warung Khusus
"Sub penyaluran resmi gas elpiji 3 kilogram akan melalui PT Pertamina," sebutnya.
Terkait dengan pertanyaan kalangan masyarakat terutama pedagang warung gas elpiji 3 kilogram yang tidak bisa lagi berjualan secara bebas, ia belum bisa memberikan jawaban yang pasti.
"Kita tunggu saja seperti apa regulasinya. Tapi, mau tidak mau kita harus ikut aturan pemerintah pusat," tambahnya.
Sebelumnya, Kepala Bidang Pengendalian Bahan Pokok dan Penting (Bapokting) Disdag Mataram Sri Wahyunida mengatakan, kuota elpiji 3 kilogram di Kota Mataram pada 2022 sebanyak 6.256.333 tabung atau sama dengan 18.769 metrix ton.
"Untuk tahun 2023, kami sudah usulan tambahan kuota 25 persen. Jika dikabulkan, tahun ini kami akan mendapatkan kuota elpiji 3 kilogram sebanyak 7.820.737 tabung atau 23.464 metrik ton," tutur Sri.
Baca Juga: Cara Daftar Jadi Agen Resmi Elpiji 3 Kg Pertamina, Siapkan Dokumen Ini
Terkait dengan harga, menurut Sri, saat ini di tingkat agen masih sesuai dengan harga eceran tertinggi (HET) Rp14.850 per tabung. Tapi karena kesulitan mencari uang kembali, agen biasanya menjual Rp15.000 ribu.
"Jika masyarakat menemukan agen menjual harga di atas HET, harus segera dilaporkan dan kami bersama Hiswana Migas siap mengambil tindakan. Bahkan Hiswana Migas mengancam mencabut izin operasional agen," tegasnya.
Sumber : Antara
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.