Litbang Kompas juga menemukan, jika ternyata seperempat responden mencurahkan waktu dan energi lebih untuk memikirkan kado yang akan diberikan. Sebanyak 12,5 persen responden mencari kado sesuai dengan karakter dan usia penerima.
Sementara itu, 11,9 persen memberikan kado sesuai dengan keinginan penerima hadiah.
Kemudian, 17,6 persen responden yang berencana memberi hampers natal tahun ini masih kebingungan mencari bingkisan yang tepat.
Hal ini bisa meniadi peluang bagi pengusaha hampers Natal untuk menyajikan produk yang diinginkan konsumen.
Apalagi, informasi ataupun keberadaan penyedia barang, pernak-pernik, dan makanan bertema Natal juga masih dirasa kurang oleh seperempat publik.
Rinciannya, 12,5 persen menyebut tidak tahu di mana mencari hadiah khas Natal. Sementara itu, 9 persen menyebut sulit dan 6,5 persen menyebut lumayan sulit.
Baca Juga: Kemenhub Akui Semua Maskapai Terapkan Tarif Batas Atas Jelang Libur Nataru 2023
Di Indonesia, masyarakat yang merayakan Natal juga menyediakan anggaran khusus meskipun tidak terbatas untuk pembelian kado.
Hasil jajak pendapat Litbang Kompas merekam, enam dari 10 responden yang merayakan Natal mengalokasikan dana khusus untuk perayaan Natal tahun ini.
Sejumlah kecil responden yang tidak merayakan Natal pun menyediakan dana khusus untuk mengunjungi keluarga dan memberikan bingkisan bagi kerabat.
Dari jumlah responden yang mengalokasikan dana khusus tersebut, 57,4 persen mengalokasikan dana di bawah Rp1 juta.
Sementara itu, 17,8 persen menyediakan dana Rp1 juta hingga Rp3 juta dan 18, 6 persen menyiapkan anggaran Rp3,1 juta hingga Rp5 juta. Bahkan, 6 persen lainnya menyiapkan anggaran lebih dari Rp5 juta.
Sumber : Kompas.id
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.