Selain PLTA, penggunaan truk listrik juga menjadi salah satu bentuk usaha pertambangan rendah emisi karbon. Dengan kapasitas baterai sebanyak 530 kWh, daya tempuh truk listrik ini mencapai 170km dengan durasi pengisian baterainya hanya membutuhkan waktu 90 menit.
Di sisi lain, udara di sekitar area penambangan pun tetap terasa sejuk dan jernih. Hal ini membuktikan bahwa proses tambang dan peleburan nikel di PT Vale didasari oleh prinsip keberlanjutan.
Poin menarik lainnya, PT Vale sangat mendukung prinsip diversity, equity, dan inclusion. Jika biasanya para pekerja tambang didominasi laki-laki, maka PT Vale memberikan kesempatan setara dan mendorong keterlibatan lebih banyak perempuan. Kini, beberapa lini diisi pekerja perempuan, misalnya operator truk listrik.
Menurut Senior Operator Yul Marthin Bela, PT Vale sangat membuka lebar kesempatan bagi perempuan untuk mengembangkan karir dengan berkarya di industri tambang. Contohnya, pemberian kesempatan melalui pelatihan dan pengembangan keterampilan mengemudikan alat berat.
Tidak hanya itu, prinsip keberlanjutan yang dicanangkan PT Vale juga sampai ke pengolahan air limpasan tambang. Senior Manager Mine Infrastructure Maintenance & Development Mercy Balebu menjelaskan, Lamella Gravity Settler (LGS) merupakan inovasi berupa pemurnian limbah air tambang nikel sehingga mampu menjernihkan air hingga menjadi tidak berbahaya bagi lingkungan.
LGS dibangun sebagai penampungan air untuk mengendapkan sedimen dari air tambang. Setelah 54 tahun beroperasi, air Danau Matano masih tergolong jernih, salah satunya berkat LGS. Di tempat ini, terdapat empat kompartemen A, B, C, dan D yang masing-masing di dalamnya diendapkan setelah di-treatment dengan chemical fero sulfat.
Proses treatment air dilakukan dari sampling, penggunaan chemical, sampai masuk ke labirin hingga menghasilkan produk akhir yang akan dilepas ke danau. Inilah alasan air Danau Manato masih jernih hingga saat ini.
Setelah seluruh proses penambangan selesai, PT Vale bertanggung jawab dengan mengolah debu dan air limpasan tambang menjadi bersih kembali. PT Vale Indonesia juga menerapkan good mining practices dengan usahanya merawat bibit pohon di Nursery Park, untuk ditanam kembali di lahan bekas tambang yang direklamasi.
Reklamasi Daerah Penambangan Nikel
Team Leader Revegetation Harun Tandioga menjelaskan, terdapat sekitar 90 jenis tanaman baik yang endemik dari wilayah ini, maupun tanaman dari luar dan pionir yang dapat hidup di lahan pascatambang.
Proses pembibitan diawali oleh pengambilan benih dan anakan dari lahan pascatambang, termasuk lahan hutan yang masih alami. Benih yang sudah diambil kemudian disemai dan diperbanyak dari green house.
Setelah itu, dilakukan penyapihan, baru dipindahkan ke set area untuk pemeliharaan dan penyortiran. Tanaman diberi pupuk sampai ketinggian sekitar 20–30 cm, lalu dipindahkan ke open area agar terkena sinar matahari secara menyeluruh.
Bibit-bibit yang sudah siap tanam akan dibawa ke hutan reklamasi untuk ditanam kembali. Hutan reklamasi ini disebut dengan Himalaya, karena merupakan dataran yang paling tinggi.
Junior Reclamation Engineer Erlin menjelaskan, pohon agathis merupakan jenis tanaman lokal dengan nama latin Agathis dammara. Selama 16 tahun proses reklamasi, terdapat lebih dari dua puluh jenis tanaman lokal yang ditanam.
Hal ini membuktikan penambangan nikel yang dilakukan PT Vale diimbangi dengan usaha menjaga sumber daya alam dan memberdayakan masyarakat sekitar agar terus bermanfaat.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.